BI naikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,5 persen
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan keputusan menaikkan suku bunga acuan diambil untuk menjaga daya tarik pasar di Indonesia. Selain itu, kenaikan tersebut juga bertujuan untuk menjaga defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,50 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day repo rate sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (15/8).
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Bagaimana ciri khas bangunan Gedung Bank Indonesia di Aceh? Ciri khas bangunan ini yaitu terdapat 3 bagian gedung, bangunan induk berada di tengah lalu diapit oleh dua bangunan di sebelah kiri dan kanannya.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
Perry mengungkapkan keputusan menaikkan suku bunga acuan diambil untuk menjaga daya tarik pasar di Indonesia. Selain itu, kenaikan tersebut juga bertujuan untuk menjaga defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD).
Sebagai informasi, CAD saat ini sudah mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 tercatat sebesar USD 8 miliar.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar 1,96 persen dan juga lebih besar dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang hanya sebesar 2,2 persen dari PDB atau USD 5,5 miliar.
"Kebijakan tersebut konsisten untuk mempertahankan daya tarik pasar domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di angka 5,25 persen pada rapat bulanan yang digelar pada Kamis (19/7). Langkah tersebut sejalan dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan di Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, dalam rapat tersebut, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility di level 4,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar di angka 6 persen.
"Keputusan ini berlaku efektif sejak 19 Juli 2018," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/7).
Baca juga:
Rupiah terperosok ke level Rp 14.630 per USD, BI diprediksi bakal naikkan suku bunga
BI yakin defisit transaksi berjalan tumbuh di bawah 3 persen hingga akhir 2018
Defisit transaksi berjalan kuartal II naik jadi USD 8 M, ini penyebabnya
Triwulan II 2018, BI catat kenaikan harga rumah tumbuh melambat
BI perpanjang kerjasama BCSA dengan bank sentral Australia senilai Rp 100 T