BI proyeksi pertumbuhan 2016 bergeser ke 5,4 persen
Sepanjang tahun ini investasi pemerintah dan swasta akan jauh lebih baik ketimbang di 2015.
Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bergeser ke level 5,4 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi sebelumnya di angka 5,3 persen. Alasannya, sepanjang tahun ini investasi pemerintah dan swasta akan jauh lebih baik ketimbang di 2015.
"Kalau sebelumnya (perkiraan) pertumbuhan ekonomi 2016 di batas bawah, saat ini mulai ke tengah. Kami melihat peran pemerintah di sini, terkait konsumsi, investasi dan infrastruktur. Namun, ekspor dan impor masih akan ada kontraksi," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo, di Gedung BI Jakarta, Kamis (18/2).
Menurutnya, momentum pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak kuartal III-2015 terus berlanjut ke kuartal keempat, akibat dorongan pengeluaran pemerintah. Di mana pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 tercatat 5,04 persen (yoy) atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 4,74 persen.
"Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 antara lain didorong oleh peran pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur, serta penyelenggaraan Pilkada," jelas dia.
Di sisi lain, jelas dia, peran sektor swasta masih terbatas, tercermin dari konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan yang belum kuat. "Dari sisi eksternal, ekspor masih menurun seiring pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat dan harga komoditas yang terus turun," ungkapnya.
Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi juga belum merata dan lebih ditopang oleh sektor konstruksi terkait infrastruktur serta sektor jasa. "Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,2-5,6 persen secara tahunan," tegas dia.
Dia meyatakan, pertumbuhan ekonomi 2016 akan ditopang stimulus fiskal, khususnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur. Sementara itu, investasi swasta diharapkan akan meningkat, seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah dan pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter.
Baca juga:
Pemerintah mau kembalikan peran industri sebagai penopang ekonomi
Ekonomi Filipina tetap meroket di tengah gejolak global
Warisan ekonomi Indonesia buat sulit bersaing di dunia
Ini yang dilakukan masyarakat pada uangnya saat ekonomi turun
JK: Ketimpangan kaya & miskin lebih bahaya dari perlambatan ekonomi
Oxfam: Kekayaan 62 biliuner setara separuh populasi miskin dunia
2030, Pemerintah yakin ekonomi Indonesia tujuh besar dunia
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.