Biar Investasi Makin Cuan, Yuk Kenali Tentang Net Profit Margin Perusahaan
Siapapun pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dari investasi. Tapi tahukah Anda, kalau mau untung investasi saham, bukan hanya dilihat dari harga saham pada saat itu saja, akan tetapi sebelum membeli saham, penting melihat bagaimana perkembangan perusahaan.
Siapapun pasti ingin mendapatkan keuntungan yang besar dari investasi. Tapi tahukah Anda, kalau mau untung investasi saham, bukan hanya dilihat dari harga saham pada saat itu saja, akan tetapi sebelum membeli saham, penting melihat bagaimana perkembangan perusahaan.
Dengan mengetahui kemajuan perusahaan, tentunya kamu bisa mengetahui, perusahaan tersebut memiliki potensi yang bagus atau tidak.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa yang perlu dipahami oleh investor pemula sebelum memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko.
Untuk mengetahuinya, Anda bisa cek pada laporan perusahaan secara berkala. Selain manajemen, Anda juga harus melihat net profit margin (NPM) perusahaan. Jika hasil NPM maksimal, maka perusahaan tersebut memiliki perkembangan yang bagus dan berpotensi untuk memberikan kamu untung yang maksimal.
Lantas apa itu net profit margin dan bagaimana cara menghitungnya?
Pengertian Net Profit Margin
Net profit margin adalah sebuah rasio yang digunakan perusahaan untuk membandingkan keuntungan dengan total seluruh uang yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, NPM ini juga digunakan utnuk menganalisa stabilitas keuangan perusahaan.
Dengan mengetahui NPM suatu perusahaan, maka Anda bisa mengukur nilai efektivitas perusahaan tersebut selama beropertasi. Semakin besar rasionya pada laporan maka kinerja perusahaan menjadi lebih produktif.
Hal ini tentunya membuat investor menjadi lebih percaya bahwa perusahaan tersebut benar-benar bagus untuk dipilih dan dibeli sahamnya.
Fungsi Net Profit Margin
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bawha NPM berfungsi sebagai berikut:
1. Tolak ukur kesuksesan perusahaan.
2. Penetapan harga produk dan pengendalian biaya, benar atau tidak.
3. Membandingkan hasil usaha dari industri yang sama.
4. Untuk pencatatan transaksi keuangan.
5. Kreditur atau investor bisa menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang, perolehan keuntungan, dan efisiensi serta efektivitas manajemen perusahaan.
Rumus Net Profit Margin
Perhitungan NPM ini dilakukan dalam periode tertentu, mulai dari bulanan, kuartal dan tahunan. Untuk mengetahui berapa besaran NPM perusahaan, berikut rumus menghitung net profit margin yang perlu diketahui, antara lain:
NPM = Laba Bersih : Pendapatan x 100 persen
Agar Anda lebih paham dalam mengecek atau membandingkan NPM setiap perusahaan yang jadikan pilihan, berikut cara menghitung NPM:
- Pada kuartal I, perusahaan AB mendapatkan penjualan sebesar Rp50 miliar.
- Setelah pajak, laba bersih Rp34 miliar.
Maka NPM perusahaan AB kuartal I adalah:
Rp34 miliar : Rp50 miliar = 0,68
0,68 x 100 persen = 68 persen (NPM)
- Pada kuartal II, perusahaan AB, pendapatan penjualan Rp60 miliar.
- Setelah pajak, laba bersih Rp42 miliar.
Maka NPM perusahaan AB kuartal II adalah:
Rp42 miliar : Rp60 miliar = 0,7
0,7 x 100 persen = 70 persen (NMP)
Dari kedua perhitungan NPM pada kuartal I dan II perusahaan AB memiliki nilai NPM yang tinggi dan juga mengalami peningkatan. Artinya, perusahaan AB memiliki potensi yang bagus untuk para investor.
Tips Meningkatkan Net Profit Margin bagi Perusahaan
Bagi perusahaan yang belakangan ini mengalami penurunan NPM, sebaiknya segera lakukan beberapa tips berikut ini untuk meningkatkan Net Profit Margin, yaitu:
1. Rencanakanan Perluasan Bisnis
Perusahaan tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya renacana yang matang. Jika sebelumnya Anda sudah melakukan rencana untuk tahap awal dan bisa berjalan lancar, tapi laba penjualan tidak ada peningkatan.
Itu sebagai tanda Anda wajib melakukan rencana bisnis yang lebih luas lagi. Apabila baru melakukan penjualan secara offline, maka saatnya susun strategi untuk melakukan penjualan produk perusahaan secara online. Manfaatkan penggunaan media sosial dengan maksimal agar rencana perluasan bisnis kamu menjadi lebih mudah.
2. Berikan Layanan yang Terbaik
Pelayanan juga menjadi kunci dalam penjualan perusahaan. Dengan pelayanan yang diberikan perusahaan sebagai tanda konsumen akan membeli produk kamu atau tidak. Cek kembali pelayanan perusahaan saat ini. Jika ada yang salah, segera perbaiki dengan pelayanan yang terbaik.
3. Tambah Produk dan Layanan Baru
Ada banyak faktor pendapatan penjualan tidak meningkat atau justru menurun, salah satunya konsumen bosan dengan produk atau layanan yang itu-itu saja. Hal inilah yang mengharuskan perusahaan harus menciptakan produk atau layanan terbaru yang membuat konsumen ingin beli.
Misal, perusahaan bergerak dibidang tambang emas. Setelah kamu memproduksi emas murni dalam bentuk lempengan atau batangan, saatnya kamu produksi emas murnis dengan bentuk karakter atau lainnya.
4. Jangan Perang Harga
Pastinya ada perusahaan yang bergerak di sektor yang sama, sehingga muncul persaingan dagang yang ketat. Untuk mendapatkan konsumen pastinya masing-masing perusahaan memberikan penawaran yang terbaik.
Namun, ketika ada perusahaan yang tiba-tiba melakukan penurunan harga, perusahaanmu tak perlu melakukan hal yang sama. Sebab, perang harga membuat perusahaan tidak berkompetisi dengan baik. Anda hanya tinggal perkuat layanan dan kualitas produksi agar konsumen dan penjualan meningkat.
(mdk/bim)