Bidik proyek tol, AP II gandeng Jasa Marga bikin anak usaha
Garap jalan bebas hambatan Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 17,2 kilometer.
PT Angkasa Pura II membidik proyek tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 17,2 kilometer. Untuk itu, BUMN pengelola bandara tersebut bakal mendirikan anak usaha bersama PT Jasa Marga, notabene operator tol pelat merah.
Direktur Utama AP II Tri S. Sunoko mengatakan pihaknya hanya menguasai maksimal 10 persen saham anak usaha. Sisanya milik Jasa Marga.
-
Di mana letak Pura Agung Jati Pramana? Pura Agung Jati Pramana terletak di Jalan Bali nomor 4, Merbau Asih, Kota Cirebon, dan jadi salah satu lokasi religi yang unik.
-
Di mana lokasi Taman Angsa di Surabaya? Taman Angsa yang berada di tengah perumahan Pakuwon City, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini dibuat untuk melengkapi keindahan perumahan elite tersebut.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
-
Di mana letak Pura Agung Kertajaya? Mengutip laman Pemkot Tangerang, Pura Agung Kertajaya sudah berdiri sejak 1989 di Jalan KS Tubun nomor 108, Koang Jaya.
-
Di mana Stasiun Luar Angkasa Tiangong berada? Terletak antara 340 hingga 450 kilometer di atas permukaan Bumi, Stasiun Luar Angkasa Tiangong terdiri dari tiga unit.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
"Saham AP II hanya sekitar 5 persen hingga 10 persen, merupakan konversi lahan yang digunakan untuk pembangunan ruas tol tersebut," ujarnya di Tangerang, Kamis (18/10).
Dia berharap, tambahan ruas tol bakal kian memudahkan lalu lintas logistik ke Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Perusahaan AP II Daryanto memproyeksikan pendapatan pihaknya dari pengelolaan 13 bandara sekitar Rp4,86 triliun pada tahun ini. Hingga kuartal ketiga, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp3,45 triliun.
Sebanyak Rp 2,25 triliun berasal dari Aeronautika, meliputi bea pendaratan, pelayanan penumpang, pemakaian Aviobridge (Garbarata) dan konter.
Sisanya, berasal dari bisnis non-aeronautika. Yakni sewa gudang, tanah, tempat reklame, konsesi, troughtput fee, parkir kendaraan.
Sebagai informasi, AP II mencatat laba bersih Rp1,22 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Angka itu melampaui target dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang diproyeksikan sebesar Rp1,07 triliun.
(mdk/yud)