Bio Farma Ingin Novavax Masuk Kandidat Vaksin Covid-19 Indonesia
Bio Farma sudah mendapatkan komitmen dari Novavax untuk pengadaan 30 juta dosis vaksin.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir berencana untuk menggandeng perusahaan pengembang vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat yaitu Novavax. Vaksin NVX-CoV2373 yang sedang dikembangkan Novavax itu saat ini masih dalam uji klinis tahap 3 dan diharapkan selesai di awal kuartal I-2021.
"Dari inventor lain yang sudah ada harapan pasti, kita ada Novavax yang sudah dekat sebenarnya. Kemarin komunikasi kita ke Kemenkes telat, jadi tidak masuk ke dalam list 6 Kandidat Vaksin itu," Kata Honesti dalam acara Markplus Conference 2021, Rabu (9/12).
-
Siapa yang memimpin lembaga Parc Vaccinogene dan meneliti vaksin untuk kesehatan masyarakat di masa Hindia Belanda? Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Honesti menjelaskan, Bio Farma sudah mendapatkan komitmen dari Novavax untuk pengadaan 30 juta dosis vaksin. Oleh sebab itu, pihaknya bukan hanya mendiskusikan hal ini dengan Kemenkes, namun juga dengan pengembang vaksin lainnya yaitu Pfizer dan AstraZeneca.
"Kita lagi berusaha untuk segera memasukkan Novavax ke dalam list karena kita sudah dapat semacam komitmen untuk 30 juta dosis dari Novavax," ujarnya.
Setelah berdiskusi dengan Pfizer dan AstraZeneca, dia berjanji segera menginformasikan kepada masyarakat terkait jumlah dosis vaksin yang akan didapatkan Bio Farma. "Kami juga akan diskusi dengan Pzfizer dan AstraZeneca untuk memastikan berapa juta dosis yang kita dapatkan dari mereka," kata dia.
Amankan 125 Juta Dosis Vaksin
Dia mengatakan, Bio Farma sudah mengamankan 125 juta dosis vaksin. Sementara itu, masih kurang sekitar 120 juta. Sebab, Kemenkes menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan kurang lebih 246 juta dosis vaksin di tahun 2021. Inilah sebabnya dia berencana untuk menggandeng Novavax agar bisa mendapatkan tambahan 30 juta dosis lagi.
"Jadi kita di samping mengamankan yang sudah ada yaitu 6 jenis vaksin itu, kita tetap membuka peluang lainnya untuk menambah kekurangan dari target kita. Kemungkinan 30 juta dosis lagi kita dapat dari Novavax, jadi kita ada 155 juta dosis yang sudah komitmen," ujar Honesti.
Meskipun begitu, vaksin yang akan menjadi tulang punggung vaksin Covid-19 di Indonesia tetaplah vaksin Sinovac. Hal itu dikarenakan semua proses produksi Bio Farma sudah sesuai dengan standar produksi yang dilakukan oleh Sinovac. Sehingga, lanjut dia, sejak bulan September lalu, Bio Farma telah memastikan bahwa pihaknya sanggup memproduksi vaksin dari Sinovac.
"Tulang punggungnya tetap Sinovac, karena vaksin yang bisa dikembangkan antara Sinovac dan Bio Farma itu sama. Kita dalam kompetensi sudah punya. Lalu dalam proses produksinya mulai dari materialnya kita sudah dapat dari Sinovac dan benar-benar sesuai standar," ujarnya.
(mdk/idr)