BKF: Dunia Hadapi Pemulihan Ekonomi yang Tidak Merata
Pemulihan ekonomi global terjadi secara tidak merata (uneven recovery). Hal ini disebabkan oleh perbedaan situasi pandemi Covid-19, kecepatan vaksinasi, dan dukungan stimulus ekonomi.
International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global capai 6 persen tahun ini. Sedangkan di 2022, ekonomi global diperkirakan bisa tumbuh 4,9 perse.
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menilai solidnya proyeksi perekonomian global didukung oleh tambahan stimulus fiskal yang kuat dan akselerasi vaksinasi yang memungkinkan re-opening lebih luas. Khususnya di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Sejalan dengan hal tersebut, volume perdagangan global juga diprediksi mencatatkan kinerja yang solid.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
"Pada tahun 2021 diprediksi volume perdagangan global mengalami pertumbuhan sebesar 9,7 persen (naik 1,3 pp)," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu (28/7).
Pertumbuhan yang kuat pada aktivitas perdagangan menunjukkan sektor eksternal juga menjadi faktor utama yang mendorong tumbuhnya ekonomi global. Namun, dunia harus mewaspadai risiko penyebaran varian Delta Covid-19 yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir serta menjaga efektivitas stimulus dan mendorong akses vaksinasi yang adil dan merata.
Meski demikian, pemulihan ekonomi global terjadi secara tidak merata (uneven recovery). Hal ini disebabkan oleh perbedaan situasi pandemi Covid-19, kecepatan vaksinasi, dan dukungan stimulus ekonomi.
Secara garis besar, kelompok negara maju mengalami kenaikan proyeksi didukung perluasan re-opening. Jangkauan vaksinasi yang tinggi, serta stimulus yang masif. Misalnya seperti yang terjadi pada Amerika Serikat yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2021 naik 0,6 pp. Zona Euro juga naik 0,2 pp dan Korea Selatan naik 0,7 pp.
Sementara itu, banyak negara berkembang yang mengalami penurunan proyeksi. Utamanya akibat pemberlakuan restriksi lebih ketat di tengah penyebaran varian Delta.
Tingkat vaksinasi yang relatif rendah di negara berkembang juga dianggap memberikan risiko kerentanan terhadap kesinambungan pemulihan ekonomi ke depan. Beberapa negara yang mendapat revisi ke bawah antara lain India (-3,0 pp), Malaysia (-1,8 pp), Filipina (-1,5 pp), Thailand (-0,5 pp) dan Indonesia (-0,4 pp). Khusus untuk India, IMF masih memproyeksikan tumbuh antara 3,7 persen sampai 4,5 persen.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF untuk tahun 2021 yakni 3,9 persen masih dalam rentang proyeksi Pemerintah pada 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen," kata dia.
Tingginya Ketidakpastian
Selain itu, risiko dan ketidakpastian dinilai masih sangat tinggi. Kehadiran varian Delta yang sangat menular membayangi upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi di banyak negara.
WHO melaporkan varian ini telah menyebar di 124 negara dan bahkan menjadi varian yang mendominasi di berbagai negara, seperti Indonesia, Inggris, Rusia, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan. Sehingga banyak negara kembali melakukan pengetatan aktivitas atau menunda reopening dalam rangka mengendalikan lonjakan kasus yang terjadi.
Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan antara lain dengan terus memperkuat testing dan mengakselerasi vaksinasi. Selain dari kehadiran varian Delta, perekonomian global juga perlu terus waspada terhadap kemungkinan percepatan normalisasi kebijakan moneter AS sebagai implikasi dari pemulihan ekonomi yang cepat. Ini bisa berakibat mendorong pembalikan arus modal menuju negara tersebut.
Dalam menghadapi ini, Indonesia akan terus mengambil manfaat dari prospek ekonomi global yang masih kondusif, sembari terus mewaspadai risiko-risiko yang ada. Permintaan produk ekspor yang diperkirakan masih baik seiring solidnya outlook pertumbuhan global menjadi peluang untuk terus mendorong kinerja manufaktur di 2021.
"Untuk itu, strategi Indonesia ke depan akan terus fokus pada upaya pengendalian pandemi, melindungi kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing" kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)