BKPM minta China investasi Rp 217 triliun di bidang infrastruktur
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengadakan Roadshow Promosi Investasi di bidang infrastruktur (Market Sounding). Dalam acara tersebut, BKPM tawarkan investasi senilai Rp 217 triliun kepada pelaku bisnis di China.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing mengadakan Roadshow Promosi Investasi di bidang infrastruktur (Market Sounding). Dalam acara tersebut, BKPM tawarkan investasi senilai Rp 217 triliun kepada pelaku bisnis di China.
Deputi bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea menyampaikan proyek-proyek yang dipaparkan oleh delegasi diantaranya Pelabuhan Kuala Tanjung dan Integrated Tourism Projects Danau Toba di Sumatera Utara, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, 15 proyek pembangkit listrik, 5 proyek jalan tol dan 5 proyek dengan Skema Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN /PINA (Skema Business-to-Business).
"Jadi nilai proyek yang ditawarkan mencapai Rp 217 triliun terdiri dari proyek jalan tol sebesar Rp 42 triliun, proyek pelabuhan laut senilai Rp 60 triliun, pembangkit listrik Rp 100 triliun dan proyek integrated tourism resort sebesar Rp 15 triliun," kata Tamba dalam keterangan resminya, Jumat (28/7).
Berdasarkan data BKPM, China merupakan salah satu kontributor utama realisasi investasi. Periode Januari-Juni 2017, China berada di peringkat tiga dengan nilai investasi mencapai USD 2 miliar.
Dia menambahkan, China dipilih menjadi negara tempat pelaksanaan roadshow promosi investasi infrastruktur, mengingat tingginya minat dari para pelaku bisnis di bidang infrastruktur dari China. Nantinya, bentuk pembiayaan infrastruktur yang didorong oleh pemerintah adalah Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Selain itu, proyek-proyek infrastruktur dapat juga ditawarkan kepada para investor dengan skema Pembiayaan Infrastruktur Non-APBN (B-to-B)," imbuhnya.
Dalam penyelenggaraan forum ini, BKPM juga bekerja sama dengan China Export & Kredit Insurance Corporation (Sinosure). Perusahaan BUMN China ini yang bertugas memberikan asuransi ekspor dan kredit kepada para pengusaha China yang berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia.
Vice President Sinosure, Zha Weimin menyatakan bahwa acara Market Sounding ini sangat diminati oleh perusahaan-perusahaan China karena menampilkan peluang investasi pada proyek-proyek riil. "Hal ini terlihat dari tingginya jumlah peserta yang hadir," ungkapnya.
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
-
Apa saja bidang kerja sama antara China dan Mesir dalam proyek penjelajahan Bulan? Bidang kerja sama yang dilakukan kedua badan antariksa ini meliputi penelitian bersama dalam eksplorasi Bulan dan luar angkasa, pengembangan dan peluncuran pesawat luar angkasa. Kemudian, infrastruktur luar angkasa, penerimaan dan aplikasi data satelit, Konstelasi Satelit Penginderaan Jarak Jauh BRICS, ilmu luar angkasa, dan observasi astronomi.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana China memanfaatkan kerjasama dengan Mesir untuk proyek penjelajahan Bulan? “Mesir penting bagi Tiongkok karena Tiongkok melihatnya sebagai pintu ke dunia Arab dan Afrika untuk mengembangkan hubungan luar angkasa dan prospek industri luar angkasa,” Oleh karena itu, meski baru didukung beberapa negara saja Tiongkok dapat dikatakan terus membuat kemajuan.
-
Kapan China berencana untuk memulai pembangunan pangkalan di Bulan? China telah mengumumkan rencana mereka untuk memulai pembangunan pangkalan di Bulan pada tahun 2028, meski rencana ini belum difokuskan pada pangkalan terowongan lava di Bulan.
-
Kenapa China mempercepat pembangunan pusat komputasi nasional dan pusat pengambilan data? Karena merasa adanya ketertinggalan dari kemajuan dari AS, menurut Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Jin Zhuanglong yang dikutip dari South China Morning Post, (23/08), mengatakan bahwa untuk mengejar ketertinggalan, sebagai ekonomi kedua terbesar di dunia China harus mempercepat pembangunan pusat komputasi nasional dan pusat pengambilan data.
Baca juga:
Polisi Italia tahan aktivis Uighur saat hendak gelar jumpa pers
Tak ingin ketahuan, pria China nyamar jadi hantu buat mencuri
Makan 54 es krim sekaligus, pria China langsung sakit ginjal
3 Polda dan 4 polisi China rapat bahas kasus human trafficking
China paksa muslim Uighur pasang aplikasi pemantau di ponsel
Heboh, penyelundupan ular kobra dalam kaleng keripik di AS