BKPM: Perusahaan energi terbarukan China minta investasi Rp 29,1 T
Nilai tersebut diperoleh dari 4 perusahaan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku telah berhasil mengidentifikasi minat investasi dari Tiongkok senilai USD 2,16 miliar atau sekitar Rp 29,1 triliun. Nilai tersebut diperoleh dari 4 perusahaan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan.
Investasi tersebut yaitu pengolahan dari batubara menjadi methanol dengan investasi sebesar USD 1,5 miliar, fasilitas pengolahan sampah menjadi energi sebesar USD 150 juta, kemudian dua perusahaan produksi panel solar dengan nilai investasi masing-masing USD 150 juta dan USD 360 juta.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang akan diluncurkan oleh China ke bulan? China memiliki rencana untuk meluncurkan dua roket yang dapat digunakan kembali di 2025 dan 2026 sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
-
Bagaimana Indonesia mendorong investasi dalam CCS? MOU antara pemerintah Indonesia dan ExxonMobil baru-baru ini mencakup investasi 15 miliar USD dalam industri bebas emisi CO2.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
Dalam kunjungan Kepala BKPM Franky Sibarani ke Tiongkok mengatakan salah satu hasil dari pertemuan yang dilakukan dengan perusahaan Tiongkok di bidang energi terbarukan pihaknya mengantongi minat investasi senilai USD 2,16 miliar.
"Mereka sudah melakukan komunikasi dengan mitra lokal di Indonesia, kami akan dorong minat investasi tersebut agar segera direalisasikan," ujar dia dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu (17/1).
Menurut Franky, BKPM akan melakukan komunikasi intensif dengan investor terkait untuk mendorong investor agar memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam. "Dari nilai minat investasi yang disampaikan, mereka dapat memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam sehingga dapat segera mulai melakukan proses konstruksi," kata dia.
Selain pemanfaatan layanan izin 3 jam, kata dia, BKPM bakal memberikan insentif investasi yang dapat diberikan kepada investor yang memenuhi kriteria. Diantaranya adalah investor Tiongkok yang bergerak di bidang pengolahan batubara menjadi methanol.
"Proyek ini memiliki potensi besar untuk mendapatkan tax holiday mengingat sebagai industri pioneer dan strategis, yang dapat menghemat impor bahan baku methanol setiap tahunnya," jelas dia.
Untuk investor pengolahan produksi batubara menjadi methanol telah melakukan komunikasi bersama mitra lokal telah merencanakan proyek bersama dengan nilai rencana investasi sebesar USD 1,5 milyar yang akan memproduksi 1.1 juta ton methanol per tahun, dimana produk methanol yang mereka hasilkan akan dibeli oleh PT. Pertamina (sebagai off-taker), dan rencananya fase konstruksi tahap pertama dimulai pada kuartal ke-3 tahun 2016.
Sedangkan, untuk investor yang berminat membangun produksi panel solar juga berencana pilot project terlebih dahulu sebelum kemudian membangun fasilitas untuk produksi komersial. Perusahaan berencana untuk membangun komponen solar panel yaitu Silicon Wafers dan Polycrystalline Silicon, yang mana teknologi pembuatan komponen tersebut tidak banyak dimiliki oleh perusahaan di Tiongkok.
"Selanjutnya dalam waktu dekat, mengingat saat ini masih minimnya industri pembuatan komponen solar panel di Indonesia, maka BKPM akan menyampaikan kepada Bapak Presiden untuk mendorong pembangunan industri komponen solar panel tersebut di Indonesia," pungkas dia.
Untuk diketahui, BKPM pada 2016 menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target tahun 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari PMA sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu, serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu. Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja di tahun 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja.
Tiongkok merupakan salah satu negara prioritas BKPM pada tahun 2015 bersama Singapura, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris. Selain 10 negara prioritas tersebut pada tahun 2016, BKPM menambahkan 9 negara sebagai prioritas pemasaran investasi di antaranya Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan Rusia.
(mdk/sau)