Bos BEI: Lima tahun awal OJK beri kontribusi besar ekonomi nasional
Bos BEI: Lima tahun awal OJK beri kontribusi besar ekonomi nasional. Selain itu, Tito juga mengungkapkan bahwa OJK telah berhasil menjaga sistem stabilitas keuangan sebagai landasan pembangunan berkelanjutan. Begitu pula pada program literasi keuangan dalam menciptakan program kemandirian masyarakat.
Lima tahun perjalanannya di kancah nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas aktivitas keuangan di Indonesia malam ini, Selasa (18/4) mengumpulkan para pelaku industri jasa keuangan sebagai bentuk apresiasi mereka selama ini. Acara yang bertajuk 'Malam Apresiasi Pelaku Industri Jasa Keuangan Untuk Dewan Komisioner' tersebut digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, menyampaikan terima kasih terhadap kinerja OJK yang selama ini telah berhasil menjadi regulator dan memberikan kontribusi sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami semua merasa OJK sebagai regulator telah memberikan kontribusi yang sangat besar dan strategis dalam pengembangan perekonomian nasional," kata Tito.
Selain itu, Tito juga mengungkapkan bahwa OJK telah berhasil menjaga sistem stabilitas keuangan sebagai landasan pembangunan berkelanjutan. Begitu pula pada program literasi keuangan dalam menciptakan program kemandirian masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengaku bangga OJK mampu membuktikan eksistensinya dalam lima tahun terakhir ini.
"Kami melihat peran sektor jasa keuangan dalam beberapa tahun ini menunjukan peningkatan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dari 0,25 persen pada 2011 menjadi 0,36 persen di tahun 2016," ujarnya.
Beberapa program strategis lain juga disebutnya telah dilakukan OJK selama ini. Antara lain program dalam mendorong intermediasi pemberdayaan kredit, menggerakkan asuransi dan industri pasar modal. Begitu pun pada inisiatif-inisiatif lainnya.
"Inisiatif-inisiatif lain kami juga terus bantu kredit usaha rakyat, mempercepat pendirian perusahaan penjaminan kredit daerah dan berbagai macam inisiatif pembiayaan sektor prioritas dan mendorong refitaslisasi modal ventura. Sampai penyederhanaan proses penawaran umum dan penyediaan produk pasar modal lainnya," pungkasnya.
Acara ini berlangsung meriah dengan berbagai hiburan seperti live music dan photo booth. Acara ini dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Komisioner OJK, antara Wakil ketua dewan komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Anggota Dewan Komisaris, Nelson Tampubolon, OJK Nurhaida, Firdaus Djaelani, Ilya Avianti dan Kusumaningtuti Sandriharmy.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK meminta agar Industri Jasa Keuangan memperkuat governansi? “Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,” kata Sophia.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
Baca juga:
OJK: Umumnya, kantor pusat pemerintahan berada di Ibu Kota
Setahun, baru 9 dari 191 usaha gadai swasta urus izin di OJK
Kurangi kesenjangan sosial, OJK buat aturan Keuangan Berkelanjutan
Genjot pembangunan berkelanjutan, OJK gandeng Universitas Udayana
Mau lengser, Ketua OJK laporkan kondisi industri keuangan ke Jokowi
OJK: BPR kuat bersaing, pencabutan izin itu karena dicuri pengelola
OJK: Sudah saatnya BPR gencarkan penggunaan teknologi