Bos BEI minta Menkeu bujuk 52 perusahaan asing jual saham di RI
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menindaklanjuti 52 perusahaan asing yang terdaftar untuk menjual sahamnya di Indonesia. Sebab, 52 perusahaan tersebut mengambil keuntungan dan mengeruk kekayaan di Indonesia seperti PT Freeport Indonesia.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menindaklanjuti 52 perusahaan asing yang terdaftar untuk menjual sahamnya di Indonesia. Sebab, 52 perusahaan tersebut mengambil keuntungan dan mengeruk kekayaan di Indonesia seperti PT Freeport Indonesia.
"Ada 52 perusahaan saya kasih ke Bu Ani (Menkeu Sri Mulyani), tolong bu minta listed di sini, salah satunya Freeport. Saya kasih daftarnya ke Bu Sri Mulyani," ujar Tito di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (5/1).
-
Di mana Pasar Benhil berlokasi? Sesuai namanya, pasar ini bermula dari sebuah pintu air yang membantu sirkulasi air di Jakarta untuk menjaga ketersediaan air.
-
Apa yang bisa ditemukan di Pasar Buah Berastagi? Di pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai jenis buah segar dan hasil pertanian lokal. Buah-buahan yang tersedia di pasar ini sangat segar dan memiliki rasa yang lezat.
-
Kapan Pasar Benhil mulai ramai dikunjungi? Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Di mana Pasar Tradisional Selo berada? Pasar Selo merupakan pasar setingkat kecamatan. Lokasinya pun cukup strategis karena berada di antara jalan penghubung Magelang-Boyolali hingga ke Solo.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
Tito meminta pemerintah tegas kepada 52 perusahaan asing itu untuk jual sahamnya di pasar modal Indonesia. Dengan begitu, pasar modal RI akan kebanjiran dana segar hingga mencapai Rp 400 triliun.
"Saya minta tolong pemerintah paksa mereka listed, size-nya total-total Rp 300 triliun sampai Rp 400 triliun, 52 itu gede-gede, mereka listed ada di Singapura, Malaysia, Sidney, dan New York," jelasnya.
Lebih lanjut, Tito menegaskan 52 perusahaan tersebut banyak yang beroperasi di sektor properti, pertambangan dan logistik. Selain itu, katanya, dia juga meminta pemerintah mendorong privatisasi dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) supaya tidak bergantung dengan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Ya laporan hal sama mengenai pasar modal, saya laporkan posisinya dan privatisasi dengan Sri Mulyani, salah satunya privatisasi daripada minta PMN. Laporan saya apa adanya, data kita bagus harus ada produk dan development," tukasnya.
Baca juga:
Harga emas batangan naik Rp 1.000 ke posisi Rp 587.000 per gram
Rupiah dibuka menguat ke level Rp 13.367 per USD
Pemahaman masyarakat, kunci redenominasi
Redenominasi tak sekedar poles citra Indonesia
Penyederhanaan rupiah yang tak sederhana
Pembelaan & serangan balik untuk Indonesia berani tendang JP Morgan
DPR: Kenaikan tarif pengurusan STNK memberatkan masyarakat