Bos BI: Rupiah tembus Rp 14.000 per USD tidak mengkhawatirkan
"Dampak ini dari kondisi luar negeri, khususnya karena AS akan naikkan Fed Rate."
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah melemah 93 poin atau 0,66 persen di level Rp 14.085 per USD dibandingkan penutupan akhir pekan lalu Rp 13.992 per USD.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan pelemahan Rupiah kali ini tidak mengkhawatirkan. Pihaknya juga terus mengantisipasi pelemahan nilai tukar dengan terus berkoordinasi yang intens antara dirinya dengan pemerintah.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Rupiah tidak mengkhawatirkan. Dampak ini dari kondisi luar negeri, khususnya karena AS akan naikkan Fed Rate," ujarnya di kantornya, Jakarta, Senin (14/15).
Agus memprediksi, periode tingkat suku bunga The Fed selama tujuh tahun terakhir yang berada di kisaran 0 sampai 0,25 persen akan berakhir di bulan ini. Dia meyakini, akan ada kenaikan suku bunga secara berkala setelahnya.
"AS akan berkala menaikkan suku bunga per kuartal, dari 0,25 persen, menjadi satu sampai 1,25 persen di akhir tahun 2016. Nanti akan naik lagi 2,25 persen di tahun 2017," jelas dia.
Meski demikian, sentimen negatif dari Federal Reserve diprediksi hanya bersifat sementara. Bank Indonesia terus menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. "Ini sifatnya hanya temporary. BI tetap akan akan menjaga," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Menurut dia, rencana Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneternya memang akan memberikan reaksi bagi para pelaku pasar. Hal tersebut akan sepenuhnya sirna, setelah bank sentral AS menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
"Tingkat bunga mau naik di Amerika. Tentu banyak yang ambil kuda-kuda dan pasang strategi. Biasanya ini semacam tindakan yang belum diketahui pasti. Tidak lama juga akan ada penyesuaian," tambah dia.
Baca juga:
Nilai tukar Rupiah kembali merosot ke level Rp 14.085
Bos BI kembali tegaskan transaksi dalam negeri wajib gunakan Rupiah
Jaga pergerakan Rupiah, Bank Indonesia perketat pasar valas
Hingga siang ini, Rupiah masih bertengger di Rp 14.000 per USD
Tak hanya Rupiah, nilai tukar Yuan China juga melemah terhadap USD