Bos BI sebut kepastian ekonomi global masih jadi kendala pemerintah
"Kami cermati setidaknya terdapat tiga risiko utama yang perlu kita antisipasi dan sikapi," jelas dia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yakin perekonomian Indonesia tahun depan bakal membaik. Namun, kata dia, pemerintah tak boleh terlena karena masih ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah tahun depan, salah satunya kepastian ekonomi global.
"Luasnya cakupan tantangan global yang kita hadapi tidak serta merta berarti bahwa prospek perekonomian kita ke depan gairahnya akan meredup," ujar Agus di JCC, Selasa (24/11).
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
Menurut dia, pada 2016 Indonesia masih harus menghadapi ketidakpastian perekonomian global yang tinggi. Dia menilai ketidakpastian tersebut cenderung akan semakin kompleks.
"Kami cermati setidaknya terdapat tiga risiko utama yang perlu kita antisipasi dan sikapi," jelas dia.
Pertama, kata dia, prospek pertumbuhan ekonomi global yang meskipun diperkirakan akan membaik menjadi 3,5 persen, namun ada risiko proyeksi tersebut dapat menjadi lebih rendah.
"Risiko koreksi ini terutama apabila pemulihan ekonomi China dan negara berkembang lain tidak sesuai harapan. Kekhawatiran ini cukup beralasan karena hingga kini geliat ekonomi China dirasakan masih belum cukup kuat," tuturnya.
Risiko kedua, tambah Agus, penurunan harga komoditas yang diperkirakan masih berlanjut pada 2016. Menurut dia, perkembangan ini perlu terus disikapi karena dapat semakin menurunkan ekspor Indonesia.
"Ini juga akan menghambat pemulihan ekonomi apabila kita tidak dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada ekspor berbasis sumber daya alam," terang dia.
Terakhir, dampak global yang ditimbulkan oleh proses normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS), baik dari sisi waktu maupun besaran perubahan tingkat suku bunga The Fed.
Pasar keuangan global, lanjut Agus, akan memasuki episode likuiditas dolar Amerika Serikat (USD) yang cenderung lebih ketat sehingga menopang penguatan USD. Untuk itu, Indonesia perlu mewaspadai terjadinya proses rekomposisi modal portofolio oleh para pemodal global, yang dapat memutarbalikan arah aliran modal keluar dari negara berkembang.
"Selain ketiga risiko tersebut, tentunya kita perlu mencermati dinamika global lain, termasuk konstelasi kebijakan ekonomi global yang menjurus pada upaya meningkatkan daya saing melalui mata uang atau currency war. Karena, pengalaman kita di 2015 seperti saat China tiba-tiba mendevaluasi mata uang yuan tanpa diperkirakan sebelumnya," tutup dia.
Dalam acara tersebut, hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, beberapa anggota DPR dan para pejabat daerah.
Baca juga:
Gubernur BI tak pantas bilang Jokowi cari popularitas turunkan BBM
Celotehan Bos BI sebut Indonesia lebih baik dibanding Brasil & Rusia
Di depan bos IMF, Agus Marto beberkan pentingnya infrastruktur
Bos BI: Rupiah melemah karena USD menguat & Amerika membaik
BI: Infrastruktur merata di seluruh wilayah jadi kunci pertumbuhan