Bos Bio Farma Sebut Transfusi Plasma Darah Bisa Jadi Alternatif Penyembuhan Covid-19
Caranya, dengan mengambil plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma darah tersebut nantinya akan diolah dengan menggunakan teknologi oleh Bio Farma. Hasilnya olahan tersebut nantinya akan ditransfusikan kepada pasien terjangkit.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut bahwa ada teknologi baru yang sedang berkembang dalam mengobati pasien terjangkit virus corona. Teknologi tersebut yaitu melalui transfusi plasma darah.
"Ada teknologi baru yang sedang berkembang dan dicobakan di beberapa negara yaitu transfusi plasma darah," kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (21/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Caranya, dengan mengambil plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma darah tersebut nantinya akan diolah dengan menggunakan teknologi oleh Bio Farma. Hasilnya, olahan tersebut nantinya akan ditransfusikan kepada pasien terjangkit.
"Hasilnya ditransfusikan ke pasien yang terjangkit," kata dia.
Honesti melanjutkan, cara ini sudah dilakukan di beberapa negara seperti Iran, Amerika Serikat dan Jepang. Cara ini kata dia terbukti efektif untuk memberikan kesembuhan bagi pasien terjangkit.
Saat ini pola treatment ini sedang dibicarakan dengan pihak terkait. Jika hal ini bisa dilakukan, besar kemungkinan cara ini akan dilakukan secara massal di Indonesia.
"Seandainya ini bisa dilakukan, nanti akan dilakukan secara massal untuk penanganan covid-19," kata Honesti mengakhiri.
Kimia Farma Produksi Obat Alternatif Covid-19
Perusahaan BUMN, Kimia Farma mencatat telah memproduksi 13 juta tablet chloroquine sebagai salah satu obat alternatif bagi pasien terdampak virus corona. Obat jenis ini telah didistribusikan ke lebih dari 600 rumah sakit pemerintah pusat, rumah sakit pemerintah daerah, rumah sakit swasta dan instansi kesehatan.
"Kami sudah produksi dan didistribusikan 13 juta tablet obat chloroquine," kata Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarma dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (21/4).
Kimia Farma juga memproduksi 1 juta obat Hydroxychloroquine. Obat jenis nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit pemerintah baik di pusat maupun daerah, rumah sakit swasta dan instansi kesehatan.
Selain itu, Kimia Farma juga memproduksi obat Azithromycin sebagai penunjang kuratif Covid-19. Produksi 5 juta tablet obat jenis ini sesuai dengan protokol yang dikeluarkan Persatuan Dokter Paru Indonesia.
Verdi menambahkan, pihaknya juga memproduksi dan mendistribusikan vitamin A, vitamin C dan Vitamin E. Lebih dari 80 juta vitamin ini bisa digunakan masyarakat sebagai upaya pencegahan terjangkit Covid-19.
"Distribusinya ke apotek, rumah sakit pemerintah pusat maupun daerah dan rumah sakit swasta," kata Verdi.
Selain vitamin, Kimia Farma juga memproduksi obat herbal terkait Covid-19. Obat herbal itu bernama Fituno yang mengandung ekstrak echinacea.
Di tengah pandemi ini Verdi menyebut Fituno sangat tepat digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh. Mengingat daya tahan tubuh yang kuat tidak mudah terinfeksi Covid-19.
(mdk/idr)