Bos OJK ajak rakyat rajin menabung untuk bantu kurangi utang asing
Bos OJK ajak rakyat rajin menabung untuk bantu kurangi utang asing. Banyaknya dana terkumpul bisa digunakan untuk pembangunan dan mengurangi ketergantungan Indonesia dengan utang luar negeri. Muliaman selanjutnya meminta kepada perbankan Tanah Air untuk jemput bola tabungan masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad, mendorong masyarakat Indonesia untuk rajin menabung. Banyaknya dana terkumpul bisa digunakan untuk pembangunan dan mengurangi ketergantungan Indonesia dengan utang luar negeri.
"Kita harus menabung karena kalau tidak ada tabungan, kita harus utang luar negeri," ucap Muliaman di Banyuwangi, Kamis (23/11).
Presiden Jokowi sendiri telah meluncurkan hari menabung nasional setiap 31 Oktober. Langkah ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat untuk menyimpan uang di lembaga keuangan resmi. Tak cukup di situ, Muliaman berharap akan muncul hari menabung di daerah.
"Hari menabung nasional sudah dicanangkan Presiden Jokowi itu 31 Oktober. Kalau perlu ada hari menabung daerah setiap Rabu awal bulan. Rabu itu singkatan Rajin Menabung, saya kira menarik," kata Muliaman.
Muliaman selanjutnya meminta kepada perbankan Tanah Air untuk jemput bola tabungan masyarakat. Perbankan bisa saja membawa hadiah untuk masyarakat yang menabung.
"Selanjutnya mungkin ada bank keliling ke sekolah dan melakukan edukasi ke murid dan guru dan membina hubungan dengan masyarakat," tutupnya.
Baca juga:
Pemerintah Jokowi tambah utang Rp 40 triliun tahun depan
BTN kucurkan kredit Rp 325 miliar ke PP Properti
Anggaran defisit, pemerintah bakal tambah utang Rp 384,7 triliun
Ini strategi pemerintah tekan utang meningkat tahun depan
4 Bahaya jika Indonesia berhenti berutang pada asing
KSSK khawatirkan rendahnya penetrasi korporasi RI tarik utang
BI sebut pembangunan Indonesia tak berjalan tanpa utang asing
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.