Bos OJK Optimis Tekanan Ekonomi Global Menurun di 2019
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengaku optimistis bahwa tekanan perekonomian global akan menurun di tahun 2019. Salah satu pemicunya adalah kenaikan suku bunga The Fed yang dalam rencana hanya akan dilakukan sebanyak dua kali saja di tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengaku optimistis bahwa tekanan perekonomian global akan menurun di tahun 2019. Salah satu pemicunya adalah kenaikan suku bunga The Fed yang dalam rencana hanya akan dilakukan sebanyak dua kali saja di tahun ini.
"Tekanan di 2019 akan lebih mild dibandingkan 2018. Di tahun 2018 berat sekali, volatilitas nilai tukar berat, sehingga harus di respon dengan kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga di AS sudah lebih mild, meski rencana 2 kali," kata Wimboh, di Gedung BEI, Jakarta, seperti ditulis Kamis (3/1).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Kenaikan suku bunga The Fed yang hanya akan terjadi dua kali tahun ini pun akan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. "Tekanan suku bunga sudah tidak terlalu berat, sehingga situasi kembali jadi normal kita harapkan di 2019. Normal sekali gak karena thte Fed bisa dua kali lagi," ujar Wimboh.
Selain itu, kondisi fundamental perekonomian domestik yang bagus akan menarik investor dari luar untuk masuk. Arus modal keluar alias capital outflow yang terjadi, kata dia hanya bersifat sementara.
"Foreign fund ini dia akan mencari yield yang lebih tinggi, dengan kondisi domestik stabil, dia akan balik. Kemarin itu temporary aja, beberapa bulan terakhir portfolio sudah mulai baik. Ini bukti fundamental kita bagus. Kemarin negative karena gejolak global. Ini kami harapkan investor portfolio lebih confident lagi masuk Indonesia," jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution pun mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia bisa tampil lebih baik di tahun 2019. Optimisme tersebut dikarenakan situasi perekonomian Indonesia yang, menurut Darmin memiliki daya tahan yang kuat ketika terjadi gejolak ekonomi global di tahun 2018.
Selain itu, lanjut Darmin perang dagang AS-Tiongkok pun sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan turut memberi optimisme.
"Kita juga terus-menerus menghadapi kejutan-kejutan dalam perang dagang. Misalnya pada saat pertemuan di Argentina. Kita tahu ada ada pertemuan yang memberikan harapan antara pemimpin yang melakukan perang dagang, Tapi saat hari kemudian kita dikejutkan lagi dengan hal yang ini benar atau enggak perang dagang akan mereda," ungkapnya.
"Tapi hari-hari ini mendengar baik Presiden Amerika Serikat maupun Presiden Tiongkok sudah melakukan persiapan untuk mencapai kesepakatan. Mudah-mudahan," tandasnya.
Baca juga:
Sepanjang 2018, Kinerja Ekonomi Global Alami Perlambatan
SKK Migas Sebut Blok Masela Memasuki Kajian Teknik
Pemerintah Masih Godok Rencana Pembentukan Bank BUMN Syariah
Genjot Penggunaan Produk Lokal, Kemenperin Berdayakan IKM Logam di Ceper
Bos Bappenas Lantik Direktur Eksekutif dan Direktur KNKS