Bos OJK pede Indonesia tak akan alami krisis jasa keuangan
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meyakini tidak akan lagi terjadi krisis di sektor jasa keuangan. Sebab, mekanisme pengawasan sudah dilakukan secara lebih baik berdasarkan pengalaman menghadapi krisis di masa lalu.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meyakini tidak akan lagi terjadi krisis di sektor jasa keuangan. Sebab, mekanisme pengawasan sudah dilakukan secara lebih baik berdasarkan pengalaman menghadapi krisis di masa lalu.
"Kita pernah krisis, tahun 1987. Mini krisis tahun 2004, krisis tahun 2008. Dan kami yakin tidak akan krisis lagi," ungkapnya di Kompleks IBS, Jakarta, Senin (7/5).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK memastikan likuiditas industri keuangan tetap memadai? Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
"Kita sudah punya yang namanya control cyclical. Ada juga stress testing yang kita kembangkan. Modal (CAR/Rasio kecukupan modal perbankan) kita juga tinggi, 22 persen," lanjut dia.
Selain itu, OJK juga akan lebih transparan dalam menyampaikan kebijakan juga ancaman-ancaman yang ada, sehingga persiapan untuk menghadapi ancaman tersebut dapat segera dilakukan.
"Kita terbuka. Kita lebih senang tahu masalah dan kita cari solusinya. Kita juga tidak akan ada yang ditutupi. Kita transparan, itu lebih bagus. Kita punya pengalaman, kita komunikasi dengan publik, transparan, tidak menakutkan," tandasnya.
Baca juga:
Pasar modal beroperasi penuh lebih awal usai libur Lebaran, di 20 Juni
Bank Wakaf Mikro mudahkan pinjaman kredit untuk masyarakat kecil
Sudah diuji OJK, ekonomi RI diklaim tetap aman bahkan saat kurs Rp 20.000 per USD
Hingga April 2018, OJK tetapkan 15 bank berdampak sistemik
OJK soal kartu GPN: Cita-cita sejak 15 tahun yang lalu sudah terwujud