Bos OJK sebut Indonesia berpotensi jadi pusat fintech dunia
Saat ini ada tiga negara dengan perkembangan fintech yang masif, yakni China, India, dan Indonesia. Namun, dibandingkan kedua negara tersebut, Indonesia punya kesempatan untuk lebih besar karena jarak satu pulau cukup berjauhan dan butuh teknologi untuk menjangkaunya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mendorong industri perbankan untuk mengembangkan bisnis financial technology atau fintech. Sebab, fintech tak bisa dipisahkan sebagai bagian dari perkembangan teknologi keuangan saat ini.
"Kita lebih happy kalau fintech itu di-backbone oleh perbankan. Itu lebih secure," ungkapnya dalam Seminar Nasional Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0, di Jakarta, Senin (7/5).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Mengapa OJK menyatakan sektor jasa keuangan Indonesia stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Menurut Wimboh, fintech menawarkan produk maupun layanan yang jauh lebih mudah dan cepat ketimbang harus melewati proses administrasi di bank. Selain itu, fintech dapat menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses ke industri perbankan.
"Silakan mau dirikan, atur strategi yang pas untuk itu yang meyakinkan bahwa bank bisa menawarkan produk yang hampir sama dengan teknologi yang cepat murah dan hampir sama dengan fintech," imbuhnya.
Namun demikian, perkembangan teknologi di sektor keuangan juga memberi dampak negatif. Namun hal tersebut bukan berarti Indonesia lantas menutup diri pada perkembangan teknologi. "Distorsi enggak bisa dihindari, yang bisa adalah di minimize. Kita fokus costumer protection. Jadi tidak ada satu entity yang keluar dari itu ranah regulasi," papar Wimboh.
Saat ini ada tiga negara dengan perkembangan fintech yang masif, yakni China, India, dan Indonesia. Namun, dibandingkan kedua negara tersebut, Indonesia punya kesempatan untuk lebih besar karena jarak satu pulau cukup berjauhan dan luas sehingga butuh teknologi untuk menjangkaunya.
"Mereka kan daratan mereka dapat dijangkau, gampang. Indonesia itu negara kepulauan topografi cocok untuk fintech. Indonesia yang paling pas untuk fintech, untuk menjadi pusat fintech yang unik di dunia," jelas dia.
Kerena itu, pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan fintech di Indonesia. "Apalagi kalau indo fintech nggak maju diketawain. Katanya gemah ripah loh jinawi, kita akan ada namanya Fintech center," tandasnya.
Baca juga:
Bos OJK pede Indonesia tak akan alami krisis jasa keuangan
Pasar modal beroperasi penuh lebih awal usai libur Lebaran, di 20 Juni
Bank Wakaf Mikro mudahkan pinjaman kredit untuk masyarakat kecil
Sudah diuji OJK, ekonomi RI diklaim tetap aman bahkan saat kurs Rp 20.000 per USD
Hingga April 2018, OJK tetapkan 15 bank berdampak sistemik