Bos Pertamina soal perluasan B20: Volume impor untuk solar menurun
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, dampak penerapan kebijakan perluasan biodesel b20 atau pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan kelapa sawit 20 persen sangat dirasakan oleh perseroan, dan akan memberi nilai tambah ke Indonesia.
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, dampak penerapan kebijakan perluasan biodesel b20 atau pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan kelapa sawit 20 persen sangat dirasakan oleh perseroan, dan akan memberi nilai tambah ke Indonesia.
"Awalnya kan B20 ini untuk kurangi impor. Tapi kalau dari Pertamina itu bulan kemarin kita sudah kurangi impor. B20 sudah terasa dampaknya, volume impor untuk solar itu menurun," tuturnya saat ditemui di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu Malam (28/10).
-
Bagaimana Pertamina akan mengembangkan bioenergi? “Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
-
Siapa yang mendorong Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua? Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.
-
Kapan Pertamina mulai mengembangkan biofuel generasi kedua? “Contoh bagus di sini adalah sesuatu yang telah dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 2021. Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua yang berasal dari ranting buah kosong.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Apa yang akan dikembangkan Pertamina dari bahan bakar berbasis bioenergi? Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
Dirut Nicke menjelaskan, kebijakan perluasan b20 membawa penurunan konsumsi impor BBM sebanyak 20 persen. "20 persen turunnya selama 2 bulan ini, kan campuranya 20 persen dikurangi dengan kami kan. Jadi 20 persen dari volume turunya," jelasnya.
Nicke melanjutkan, penerapan b20 bahkan mengkerek harga crude palm oil (minyak sawit mentah) di tingkat global. Ia pun berbangga hati dapat mengoptimalkan sumber daya alam lokal itu secara maksimal melalui kebijakan b20.
"Untuk negara (b20) itu sangat membantu karena selama ini kan ekspor terbesar kedua untuk pendapatan negara datangnya dari CPO. Jadi bukan dolar aja yang naik, harga CPO juga naik. Jadi kalau 20 persen itu bisa kita ganti dengan local resources kan tentu sangat membantu," ujarnya.
Ia pun mengaku senang dengan hasil sementara dari penerapan kebijakan b20 yang tengah berjalan selama dua bulan terakhir. Terutama bagaimana penerapan b20 membawa nilai tambah bagi CPO.
"Jadi ketika kita manfaatkan local resources kita, maka itu sangat baik sehingga industri CPO kemudian bisa nambah lagi added valuenya," pungkas dia.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hingga Oktober 2018, pencampuran B20 dan solar capai 2,53 juta kl
Per 13 Oktober, penggunaan B20 di pembangkit listrik PLN baru 47 persen
Terapkan B20, PLN evaluasi mesin pembangkit listrik tenaga diesel
Jokowi: Saya mendengar ada masalah dalam program Solar campur 20 persen minyak sawit
Kebijakan Solar campur 20 persen minyak sawit terbukti tekan impor migas
BPS harap penggunaan B20 mampu atasi defisit migas