Bos PLN ancam cabut kontrak jual beli listrik jika pembangkit EBT tak alami kemajuan
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir mengatakan, PLN telah menetapkan batas waktu proses pembangunan pembangkit listrik yaitu 12 bulan setelah perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dilakukan.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengancam akan mencabut kontrak jual beli listrik yang telah disepakati dengan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Ini dilakukan jika pembangunan pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) tidak mengalami kemajuan.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir mengatakan, PLN telah menetapkan batas waktu proses pembangunan pembangkit listrik yaitu 12 bulan setelah perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dilakukan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
"Ada limitnya kok. Batalin (kalau tidak ada perkembangan)," kata Sofya, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4).
Menurut Sofyan, biasanya pembangunan pembangkit yang tidak kunjung ada kemajuan menandakan perusahaan tidak bonafit. Biasanya, pembangunan pembangkit yang tidak mengalami kemajuan disebabkan pendanaan yang tak kunjung mendapat pinjaman.
"Enggak bonafit, pada umumnya kan biasanya ada dia pergi ke Bank A, sama Bank B peraturannya lain. Ya kan engga sama," tuturnya.
Sofyan berharap, pembangunan 70 pembangkit EBT, yang sudah melakukan penandatangan PPA pada tahun lalu dapat berjalan sesuai target, sehingga tidak ada yang diputus kontraknya oleh PLN. "Mudah-mudahan sih engga ada yang aneh ya. Kadang-kadang kemampuan sebagai pengusaha itu sendiri," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menjelaskan, dari 70 pembangkit yang melakukan PPA, sudah ada tiga pembangkit yang beroperasi, enam pembangkit masuk tahap kontruksi, 14 dalam proses penyelesaian pembiayaan, sedangkan pembangkit sisanya sedang dalam proses.
"Tadi angka sudah saya sebut, yang sudah selesai pun tiga yang konstruksi enam," kata Arcandra, dalam workshop peluang investasi EBT, di Jakarta, Selasa (24/4).
Menurut Arcandra, jumlah pembangkit EBT yang melakukan penandatanganan jual beli listrik pada 2017 tersebut tercatat meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Yaitu pada 2014 sebanyak 23 pembangkit, 2015 sebanyak 14 pembangkit, dan 2016 sebanyak 14 pembangkit.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dari 70 pembangkit EBT, baru 3 beroperasi
Hingga Maret 2018, investasi EBT baru mencapai 14,7 persen
2019, ESDM targetkan alutsista gunakan campuran solar dan biodiesel
Mei 2018, ESDM bidik biodiesel masuk sektor pertambangan
Arcandra: Tidak semua tantangan pengembangan EBT dari kebijakan pemerintah