BPS catat ekspor Februari USD 14,10 M, sektor pertanian alami penurunan terbesar
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari sebesar USD 14,10 miliar. Angka tersebut turun 3,14 persen apabila dibandingkan dengan nilai ekspor Januari 2018 yang mencapai USD 14,46 miliar. Penurunan ekspor terjadi karena adanya beberapa komoditas non migas yang mengalami fluktuasi harga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari sebesar USD 14,10 miliar. Angka tersebut turun 3,14 persen apabila dibandingkan dengan nilai ekspor Januari 2018 yang mencapai USD 14,46 miliar.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, mengatakan penurunan ekspor terjadi karena adanya beberapa komoditas non migas yang mengalami fluktuasi harga. "Selama bulan Januari ke Februari ada beberapa komoditas non migas mengalami penurunan dan kenaikan," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/3).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
Suhariyanto menjelaskan, ekspor sektor migas tercatat sebesar USD 1,39 miliar. Angka tersebut naik 5,08 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, sektor pertanian mencatat ekspor sebesar USD 0,24 miliar atau turun 8,81 persen.
"Ada beberapa hasil komoditas turun di antaranya sarang burung, kopi, tanaman obat, aromatik dan rempah rempah," jelasnya.
Sektor lain yang mengalami penurunan ekspor adalah sektor pengolahan dan sektor pertambangan serta barang lainnya. Masing-masing mengalami penurunan terhadap bulan sebelumnya sebesar 3,89 persen dan 3,74 persen.
"Golongan barang yang mengalami peningkatan ekspor terbesar pada Februari adalah timah, bijih kerak, kapal laut, nikel, kertas dan karton. Dan barang yang mengalami penurunan adalah pakaian jadi, besi dan baja, bahan bakar mineral, alas kaki, mesin atau peralatan, " tandasnya.
Baca juga:
Industri pangan kekurangan garam, KKP didesak keluarkan rekomendasi impor
Pengusaha dukung pemerintah perang dagang dengan Norwegia
Pemerintah siap perang dagang dengan Norwegia terkait larangan impor CPO
2017, nilai ekspor kelapa sawit capai Rp 314,5 triliun
Tingkatkan ekspor, pemerintah dorong realisasi aturan pelaksanaan berusaha
Ikut pameran di Shanghai, ini deretan produk yang akan dibawa pemerintah Indonesia
DPR: Petani tembakau tak siap terima dampak pembatasan impor