BPS Catat Neraca Perdagangan RI Surplus 12 Bulan Berturut-Turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus di April 2021. Angka surplus tersebut dengan adanya kenaikan pada ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan impor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus di April 2021. Angka surplus tersebut dengan adanya kenaikan pada ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan impor.
"Neraca dagang Indonesia mencatat surplus sebesar USD2,19 miliar pada April 2021," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Kamis (20/5).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Suhariyanto mengatakan, angka ekspor Indonesia pada April 2021 mencapai USD 18,48 miliar. Sementara itu, angka impor tercatat mencapai nilai USD 16,29 miliar.
"Surplus kita pada April ini dari bulan Januari 2021 merupakan yang tertinggi. Dan kalau mundur ke belakang maka neraca dagang Indonesia mengalami surplus selama 12 bulan berturut turut sejak Mei tahun lalu," katanya.
Surplus ini didukung oleh kenaikan ekspor didukung pertanian, industri dan tambang. Sementara dari impor ada kenaikan barang konsumsi, barang baku dan barang modal.
Menurut catatan BPS, surplus neraca perdagangan tersebut ditopang oleh angka ekspor secara bulanan yang baik 0,96 persen dari Maret 2021, dan sebesar 51,94 persen secara tahunan.
"Secara month to month, ekspor naik 0,96 persen. Ini didukung ekspor migas 5,34 persen, dan ditelisik lebih dalam minyak mentah ekspor naik baik dari sisi podium maupun sisi nilai," jelas Suhariyanto.
Sementara dari sisi impor, jumlahnya turun 2,98 persen secara month to month dari Maret 2021 menjadi sebesar USD 16,29 miliar. Meskipun secara tahunan angka tersebut masih naik 29,93 persen.
"Ini terjadi karena adanya penurunan impor barang migas yang minus 11,22 persen, dan non-migas minus 1,69 persen," tukas Suhariyanto.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hubungan Baik dengan Palestina, Neraca Dagang Indonesia Surplus USD 7,6 Juta
Kuartal I-2021, Industri Pengolahan Nonmigas Surplus Capai USD3,69 M
Mendag: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD 1,57 miliar di Maret 2021
Neraca Dagang Kuartal I-2021 Surplus, Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi
Neraca Dagang Maret 2021 Surplus USD1,57 Miliar
Mendag Lutfi Ungkap Komitmen Perdagangan Indonesia dan China 3 Tahun Mendatang