BPS: Ekonomi Seluruh Provinsi di Indonesia Tumbuh Negatif Kecuali Papua dan Maluku
Suhariyanto merinci, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa terkontraksi sebesar -6,69 persen, Sumatera tumbuh -3,01 persen, Kalimantan kontraksi -4,35 persen dan Sulawesi kontraksi -2,76 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 sebesar -5,32 persen secara year on year. Pertumbuhan ekonomi negatif terjadi hampir seluruh provinsi di Indonesia kecuali Maluku dan Papua.
"Pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau mengalami pertumbuhan negatif kecuali Maluku dan Papua," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers secara online, Jakarta, Rabu (5/8).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Suhariyanto merinci, pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa terkontraksi sebesar -6,69 persen, Sumatera tumbuh -3,01 persen, Kalimantan kontraksi -4,35 persen dan Sulawesi kontraksi -2,76 persen.
"Kenapa di Maluku dan Papua masih positif 2,36 persen? Karena pertumbuhan ekonomi khusus untuk Papua dan Papua Barat masih tumbuh positif karena basenya pada tahun lalu pada dua provinsi ini tumbuhnya adalah negatif," paparnya.
Pertumbuhan positif di Papua dan Maluku salah satunya juga disumbang oleh adanya peningkatan produksi tembaga dan emas di Papua. Sementara itu, di Papua Barat juga ada peningkatan produksi gas alam atau LNG (Liquefied natural gas).
"Pada triwulan ini ada peningkatan produksi tembaga dan emas sehingga pertumbuhan ekonominya di Papua tumbuh. Hal yang sama juga terjadi di Papua Barat karena adanya peningkatan produksi LNG," jelasnya.
Jawa dan Sumatera Penyumbang Utama
Meskipun mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan lalu, Jawa dan Sumatera masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kedua pulau tersebut menyumbang hampir 80 persen perekonomian Indonesia.
"Secara spasial Pulau Jawa dan Sumatera masih memberikan kontribusi besar pada perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020. Sumbangan dari Jawa dan Sumatera itu adalah sebesar 80,04 persen," tandas Suhariyanto.