BPS prediksi inflasi 2017 lebih tinggi karena banyak kenaikan harga
Inflasi 2017 diprediksi lebih tinggi karena kebijakan pemerintah dalam menaikkan pajak STNK dan BPKB, tarif pulsa, dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, kenaikan harga komoditas global termasuk minyak, berimbas pada penyesuaian harga BBM. Di mana harga BBM ini memiliki andil terhadap inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mencatat mencatat inflasi pada Januari 2017 sebesar 0,97 persen, naik dari Desember 2016 sebesar 0,42 persen. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan pajak STNK dan BPKB, tarif pulsa, dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dengan adanya kebijakan ini, dia memprediksi inflasi di tahun 2017 akan lebih tinggi dari inflasi pada tahun 2016 yang mencapai 3,02 persen. Hal ini dilihat dari inflasi Januari yang sudah tinggi.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
"Sudah diduga bahwa untuk inflasi tahun 2017 hadapi tantangan yang luar biasa dibandingkan situasi tahun 2016. Diperkirakan inflasi tahun ini akan lebih tinggi dari 2016 yang mencapai 3,02 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Rabu (1/2).
Dari sisi eksternal, lanjutnya, ada kenaikan harga komoditas global termasuk minyak, yang berimbas pada penyesuaian harga BBM. Di mana harga BBM ini memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen.
"Artinya kenaikan harga bensin sudah menyumbang sebesar 8 persen. Selain dari kenaikan harga bensin, tadi saya sebutkan kenaikan administrasi STNK. Dengan andil 0,23 terhadap 0,97 maka sumbangan biaya STNK sebesar 24 persen tertinggi," imbuhnya.
Selain itu, penyesuaian subsidi listrik untuk 19 juta rumah tangga juga ikut menyumbang inflasi di Januari ini. Dia memperkirakan andil dari tarif listrik ini akan terus naik di bulan Maret dan Mei.
"Semua menduga bahwa dampak kenaikan listrik ini baru terlihat di Februari karena pasca bayar. Tetapi ternyata sekitar 41 persen daya 900 VA merupakan prabayar. Karena itu terlihat di Januari. Jadi untuk tahun 2017 inflasi akan banyak dipengaruhi oleh administered prices," jelas Suhariyanto.
Untuk itu, pemerintah dan Bank Indonesia terus menyusun langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di tahun ini. Mengingat sebagian besar inflasi dipengaruhi oleh administered prices (harga yang diatur pemerintah).
Baca juga:
Dari cabai, rokok hingga pengurusan STNK sumbang inflasi Januari
Bos ADB puji kinerja Jokowi dan siapkan pinjaman USD 2 M untuk RI
DPR minta LPEI fokus dorong ekspor UMKM dibanding salurkan KUR
Membongkar strategi pemerintah atasi ketimpangan kaya-miskin
Rupiah menguat tipis ke level Rp 13.349 per USD