Budi Waseso: Bulog Telah Serap 200 Ribu Ton Beras Petani
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, penyerapan beras tingkat petani tersebut dilakukan guna menghadapi musim Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri pada April-Mei 2021.
Perum Bulog menyatakan telah menyerap beras petani hingga sekitar 200 ribu ton, naik hingga 230 ribu ton sampai akhir Maret 2021. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, penyerapan beras tingkat petani tersebut dilakukan guna menghadapi musim Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri pada April-Mei 2021.
Dia menyampaikan, proses penyerapan tersebut dimulai sejak awal Maret 2021 lalu, dimana musim panen raya baru terjadi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Apa perbedaan utama antara beras pera dan beras pulen? Meskipun keduanya digunakan sebagai sumber karbohidrat utama, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Mari kita jelajahi perbedaan dan ragam jenis beras di Indonesia yang mungkin belum banyak diketahui.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Apa makanan tradisional dari Bangka Belitung yang terbuat dari beras? Salah satu makanan tradisional asal Bangka Belitung adalah Emping Beras. Uniknya, biasanya Emping terbuat dari melinjo, namun berbeda dengan Emping yang ada di Bangka. Emping dari Bangka terbuat dari beras.
-
Mengapa Burayot disebut "Bergelantungan"? Kata "Burayot" diambil dari bahasa Sunda yang artinya "Bergelantungan".
"Jadi sampai hari ini, Bulog telah menyerap 200 ribu ton setara beras di wilayah panen," kata Budi dalam sesi teleconference, Senin (29/3).
Dia menyatakan, Perum Bulog akan terus menyerap beras petani di seluruh wilayah panen. Adapun rata-rata penyerapan beras per hari yang dilakukan yakni sekitar 10 ribu ton. "Jadi ini sekarang sudah 200 ribu, berarti tinggal 3 hari bulan Maret kita akan tambah 30 ribu ton. Sehingga kita menguasai beras sudah 1 juta ton," ungkap dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutnya telah memprediksi proses serapan beras Bulog bisa terus berlangsung hingga Juni 2021. Dia memperkirakan musim panen raya memang akan berakhir pada Mei 2021, namun stok cadangan beras Bulog akan tetap tersedia hingga akhir Juni nanti.
"Makanya disampaikan pak Presiden, Bulog akan dievaluasi serap beras sampai Juni. Kita akan utamakan produksi petani, lalu sampai Juli 2021 kita evaluasi," tukasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Produksi Melimpah, Indonesia Berpeluang Ekspor Beras
DPR Ingatkan Pemerintah Jangan Impor Beras di Masa Panen
Jokowi Minta Sri Mulyani Siapkan Anggaran untuk Bulog Serap Beras Petani
Mendag Lutfi Siap Mundur Jika Kebijakan Impor Beras 1 Juta Ton Keliru
Faisal Basri: Surplus Beras Terjadi karena Konsumsi Masyarakat Turun
Khofifah: Surplus 900 Ribu Ton, Jatim Tak Butuh Impor Beras