Budidaya kepiting bakau, PT Freeport libatkan suku Kamaro Mimika
"Salah satu program pemberdayaan yang dikelola PT Freeport Indonesia melibatkan suku Kamoro yang bermukim di pesisir pantai Kabupaten Mimika," kata Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Sonny Prasetyo.
PT Freeport Indonesia (PTFI) melibatkan suku Kamoro Mimika Papua membudidayakan kepiting jenis bakau atau 'karaka' dan menjaga kelestarian alam. Ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.
"Salah satu program pemberdayaan yang dikelola PT Freeport Indonesia melibatkan suku Kamoro yang bermukim di pesisir pantai Kabupaten Mimika," kata Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Sonny Prasetyo seperti ditulis Antara di Jakarta, Rabu (18/4).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Sonny mengatakan, Kabupaten Mimika Papua memiliki potensi sumber daya alam dan perekonomian besar yang dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.
Terkait pemanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, Sonny menuturkan Freeport Indonesia berkontribusi melalui pemberdayaan kepiting bakau yang melibatkan suku Kamoro. Sonny mengungkapkan ketersediaan kepiting bakau atau karaka cukup melimpah di Mimika namun belum dikelola dengan baik.
PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mimika, Yayasan Crab Ball Mangrove Indonesia dan sejumlah lembaga lainnya meluncurkan program budidaya kepiting di area Freeport Indonesia Jalan Tambang Mile 10.
Sonny mengemukakan masyarakat suku Kamoro akan mendapatkan pelatihan budidaya karaka sacara bertahap mulai dari awal, praktik budidaya hingga panen. Secara jangka panjang, Freeport Indonesia akan membentuk koperasi yang mengatur transaksi jual beli hasil budidaya karaka dengan konsumen.
Sonny menegaskan, PT Freeport Indonesia berkomitmen tinggi membangun masyarakat Mimika Papua agar menikmati potensi sumber daya alam yang bermanfaat dan membentuk kemandirian.
Sonny juga menekankan program budidaya kepiting akan mengubah pola pikir masyarakat suku Kamoro yang selama ini menganut konsep kehidupan 'sampan, sungai dan sagu'.
Sonny mengaku program pemberdayaan suku Kamoro melalui budidaya kepiting mendapatkan dukungan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pudjiastuti.
Bahkan Menteri Susi mengapresiasi langkah program pemberdayaan masyarakat Kamoro untuk tumbuh dan kembang dari tingkat perekonomian.
Namun Susi mengingatkan pengelolaan kepiting jenis bakau harus memperhatikan kontinyunitas dengan tetap menyimpan induknya.
Konsultan Yayasan Crab Ball Mangrove Indonesia Slamet Riyadi menjelaskan masyarakat suku Kamiro memanfaatkan lahan tembakau untuk membudidayakan kepiting. "Metode tersebut cukup sederhana dan ekonomis karena memanfaatkan lahan tembakau namun unggul secara produksi karena tidak membutuhkan waktu lama," ujar Slamet.
Slamet menyebutkan masa panen budidaya kepiting bakau relatif singkat sekitar dua hingga tiga bulan namun tetap memperhatikan faktor ekonomi, kelestarian alam dan menjaga keberlangsungan ekosistem.
Baca juga:
Tambang terbuka ditutup 2019, produksi PT Freeport bakal anjlok mulai tahun depan
7 Bank siap bantu biayai Inalum caplok saham divestasi Freeport
Freeport buka lowongan untuk lulusan Sosiologi hingga Teknik Sipil, ini syaratnya
Ditarget selesai April, Menteri Jonan belum terima hasil negosiasi saham Freeport
Pupuk bibit muda di dunia sepakbola, Freeport MoU dengan Persipura