Buka-bukaan Sri Mulyani saat krisis ekonomi 1998 melanda Indonesia
"Jika kita kembali ke 1997-1998 itu adalah masa krisis ekonomi yang besar," ucap Sri Mulyani.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani bercerita mengenai perkembangan ekonomi global, termasuk Indonesia dalam acara HUT Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Kamis (22/9).
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan, krisis keuangan yang melanda Asia pada 1997-1998 silam dan krisis Amerika dan Eropa pada 2008-2009 menjadi puncak peristiwa yang mengubah konstelasi ekonomi global. Banyak negara sampai saat ini masih berkutat pada upaya pemulihan ekonominya masing-masing.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Siapa yang mengatakan bahwa program pemberdayaan istri nelayan di Banyuwangi bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi saat musim paceklik? Konsep pemberdayaan istri nelayan memang bertujuan agar mereka masih bisa berpenghasilan meskipun kondisi paceklik ikan," tambahnya.
"Jika kita kembali ke 1997-1998 itu adalah masa krisis ekonomi yang besar," ucap Sri Mulyani.
Pasca krisis moneter 1997-1998, Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk menyembuhkan kondisi perekonomian, terutama pembenahan sistem perbankan telah porak poranda. "Di mana saat itu biaya yang kita keluarkan untuk membangun banking system 70 persen dari PDB," tuturnya.
Menurutnya, biaya yang dikeluarkan Indonesia untuk membiayai krisis sistem keuangan atau bailout itu paling besar di dunia. Bahkan hampir tidak ada negara di dunia yang mengalami beban yang hampir sama dengan Indonesia.
"Itu adalah yang terbesar di dunia. Saya pikir yang hampir sama hanya Argentina," ungkap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Kendati demikian, saat ini pemerintah telah membentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna mengantisipasi terulangnya krisis ekonomi tersebut.
Baca juga:
Kisah Saudi di balik murahnya harga minyak & hancurnya ekonomi Rusia
Menkeu putar otak bangun infrastruktur tak hanya dari perbankan
Kehabisan uang tunai, Rusia gunakan dana pensiun tutup defisit
Ekonomi memburuk, Rusia mulai kehabisan uang tunai
Dilanda krisis, restoran di Venezuela barter makanan dengan minyak