Bulan Puasa, Bapanas Jamin Harga Beras Turun Rp2.000 per kg
Harga beras turun hingga Rp2.000 per kilogram saat memasuki bulan puasa Ramadan 2024.
Harga beras turun hingga Rp2.000 per kilogram saat memasuki bulan puasa Ramadan 2024.
- Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
- Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya
- Masuk Musim Panen, Harga Beras di Cipinang Turun Rp 1.000 Per Kilogram
- Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka
Bulan Puasa, Bapanas Jamin Harga Beras Turun Rp2.000 per kg
Bulan Puasa, Bapanas Jamin Harga Beras Turun Rp2.000 per kg
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA), Arief Prasetyo Adi, memproyeksikan harga beras turun hingga Rp2.000 per kilogram saat memasuki bulan puasa Ramadan 2024.
Dengan ini, harga beras akan kembali sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per kilogram (kg).
Arief menjelaskan, proyeksi ini berasal dari turunnya harga gabah di tingkat petani menjadi Rp7000 per kg.
Harga gabah ini turun dari sebelumnya berkisar Rp8.000 per kg.
"Harga gabah hari ini rata-rata nasional Rp7.000 per kilo sebelumnya di atas Rp8.000 lebih. Kalau harga gabah Rp8.000 atau Rp9.000, berarti harga beras tinggal dikalikan berarti beras Rp16.000 per kilo,"
kata Arief dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024, di Kempinski Hotel, Jakarta, (4/3).
"Dan hari ini begitu harga gabah Rp7.000, otomatis harga beras itu terkoreksi sekitar Rp2.000, jadi angkanya sekitar Rp14.000 per kilo beras, kembali ke HET," sambung Arief.
Penurunan tren harga gabah ini tak lepas dari mulai berlangsungnya panen raya padi di berbagai sentra wilayah produksi.
Menurutnya, produksi padi saat panen raya masih di atas kebutuhan nasional.
"Hari ini bapak ibu semua harga (beras) akan mulai terkoreksi, seiring berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3 sampai 3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5 sampai 2,6 juta ton," ucap Arief.
Ada pun sejumlah wilayah sentra produksi padi yang memasuki panen raya tersebar di berbagai kota Jawa Timur.
Selain itu, sejumlah kota di Sumatera juga memasuki panen raya.
merdeka.com