Bulog Target Serap 1,4 Juta Ton Beras Petani Hingga Juni 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021. Kepastian itu meredam wacana bahwa pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga Juni 2021. Kepastian itu meredam wacana bahwa pemerintah akan mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat ini.
Pernyataan itu ditimpali oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso yang menyatakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) hingga Juni 2021 akan mencapai 1,4 juta ton.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Apa perbedaan utama antara beras pera dan beras pulen? Meskipun keduanya digunakan sebagai sumber karbohidrat utama, terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya. Mari kita jelajahi perbedaan dan ragam jenis beras di Indonesia yang mungkin belum banyak diketahui.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Apa makanan tradisional dari Bangka Belitung yang terbuat dari beras? Salah satu makanan tradisional asal Bangka Belitung adalah Emping Beras. Uniknya, biasanya Emping terbuat dari melinjo, namun berbeda dengan Emping yang ada di Bangka. Emping dari Bangka terbuat dari beras.
-
Mengapa Burayot disebut "Bergelantungan"? Kata "Burayot" diambil dari bahasa Sunda yang artinya "Bergelantungan".
"Kita prediksi normal sampai bulan Mei, sekarang kan sudah 1 juta ton, sampai bulan Mei itu tambahnya sekitar 400 ribu ton. Jadi secara keseluruhan kita memiliki stok yang ada di Bulog untuk CBP 1,4 juta ton," jelasnya dalam sesi teleconference, Senin (29/3).
Dia menjelaskan, jumlah cadangan 1,4 juta ton beras tersebut sudah sesuai dengan batas kapasitas yang ditentukan pemerintah. Secara aturan, Bulog wajib memiliki CBP pada kisaran 1-1,5 juta ton.
Lantas, pasca musim panen raya berakhir Mei 2021, apakah ketersediaan beras akan berada di bawah batas sehingga pemerintah mengimpornya? Budi mengatakan, menurut sejumlah perkiraan, panen beras akan kembali terjadi pada Agustus-September 2021. Sehingga Bulog akan kembali menyerap beras petani.
"Insya Allah kalau itu memang ada nanti keputusan dan kepastiannya, kita akan serap lagi. Kalau HPP-nya (Harga Pembelian Pemerintah) untuk Bulog tidak bisa, ya kita akan membeli dengan cara komersial," tuturnya.
Menurut dia, Bulog bersedia untuk mengeluarkan ongkos terpisah dari anggaran untuk menyerap beras petani, karena hasil produksinya salah satunya bisa dimanfaatkan untuk ekspor.
Perum Bulog sendiri sebelumnya telah memiliki kerjasama dagang dengan Arab Saudi untuk mengekspor 100 ribu ton tiap bulan. Namun, perjanjian tersebut belum terlaksana akibat krisis pandemi Covid-19.
"Salah satunya kita akan untuk kepentingan ekspor. Nanti petani ada jaminan, bahwa produksi beras mereka itu pasti diserap. Itu yang paling penting. Jangan sampai mereka dirugikan," tegas Buwas.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Budi Waseso: Bulog Telah Serap 200 Ribu Ton Beras Petani
Produksi Melimpah, Indonesia Berpeluang Ekspor Beras
DPR Ingatkan Pemerintah Jangan Impor Beras di Masa Panen
Jokowi Minta Sri Mulyani Siapkan Anggaran untuk Bulog Serap Beras Petani
Mendag Lutfi Siap Mundur Jika Kebijakan Impor Beras 1 Juta Ton Keliru
Faisal Basri: Surplus Beras Terjadi karena Konsumsi Masyarakat Turun