BUMN Batan Tekno ganti nama PT Industri Nuklir Indonesia
Pasalnya, Batan Tekno sering diidentikkan dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Mulai minggu ini, PT Batan Tekno berganti nama menjadi PT Industri Nuklir Indonesia. Pasalnya, selama ini perusahaan pelat merah tersebut selalu diidentikkan dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Saat ini, pergantian nama tersebut tinggal menunggu pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin.
-
Di mana Badr Dahlan ditahan? Jadi Mimpi Buruk Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
-
Di mana Dahlan Djambek lahir? Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1925 ini merupakan putra dari ulama besar yang tersohor di Minangkabau yaitu Syekh Muhammad Djamil Djambek.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
"Secara resmi Batan Tekno namanya berubah mulai minggu ini, PT Industri Nuklir Indonesia. Karena selama ini banyak tumbuh dengan Batan, nanti Batan dikira Batan tekno. Padahal selama ini beda," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/3).
Untuk diketahui, PT Batan Teknologi berencana membangun pabrik teknologi pengayaan uranium, reaktor nuklir untuk kebutuhan kedokteran di Amerika. Batan Tekno akan bekerjasama dengan salah satu perusahaan teknologi di Amerika.
Saat ini rencana tersebut masih menunggu persetujuan dari pihak pemegang saham perusahaan Amerika. Dahlan Iskan menyebut, Batan Tekno akan berinvestasi Rp 1,7 triliun dalam kerjasama tersebut,.
"Saya setuju di Amerika, tapi pihak Amerika meminta persetujuan pemegang saham mereka. Kalau sama-sama setuju, baru kita dirikan reaktor nuklir di Amerika," ungkap Dahlan ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (5/10).
Dahlan optimistis pemegang saham di Amerika akan menyetujui rencana ini. Setelah pabrik tersebut berdiri, Batan Tekno berencana go publik atau melakukan penawaran saham perdana di negeri Paman Sam.
Saat ini, Batan Tekno telah menguasai pasar radioisotop salah satu produk nuklir di Asia. Dengan mendirikan pabrik di Amerika, Batan Tekno berambisi menguasai pasar Amerika.
(mdk/yud)