Bupati Belu tak sudi impor listrik dari negara tetangga
Daripada mengimpor listrik, Kabupaten Belu membangun 5 PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Cerita soal kondisi infrastruktur di pulau terluar atau perbatasan Indonesia yang memprihatinkan, bukan hal baru. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan listrik saja harus disuplai dari negara tetangga.
Hal itu diakui Bupati Belu, Yoaki Lopez. Belu merupakan salah salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste. Menurut Yoaki tingkat elektrifikasi atau daerah yang telah dialiri listrik baru 40 persen.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa tiang listrik itu terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Kapan kebakaran tiang listrik terjadi? Insiden terjadi ketika hujan deras tengah mengguyur lokasi tersebut.
-
Bagaimana petugas memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
"Tingkat elektrifikasi kita masih 40 persen. Banyak yang belum tersentuh PLN menuju perbatasan," ucap Yoaki ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu (15/1).
Namun Yoaki mengaku tidak pernah mengambil listrik dari Timor Leste. Yoaki menegaskan, ini masalah harga diri bangsa. Secara jujur dia merasa malu jika Indonesia harus membeli atau impor listrik dari negara yang dulu bagian dari Indonesia itu.
"Tidak, tidak, kita tidak impor. Malu kita beli listrik. Sekarang yang belum terjangkau PLN kita bangun PLTS," tegasnya.
Dari pengakuan Yoaki, daerah yang dipimpinnya saat ini sudah mempunyai 5 PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan kapasitas keseluruhan sebesar 100 KW. Untuk kedepannya, dia akan menambah 3 PLTS lagi dengan kapasitas masing-masing PLTS mencapai 50 KW.
"Kami bangun terus ada 3 lagi. Ini investasi dari pemerintah. 50 KW itu bisa untuk 200 kepala keluarga. Jadi ada 3 bisa untuk 600 kepala keluarga. Dana sudah dialokasikan Kementerian ESDM. Jumlahnya saya lupa," tutupnya.
(mdk/noe)