Cara Pemerintah Jokowi Genjot Ekspor Hasil Pertanian dan Perikanan
"Kita ingin mengakselerasi ekspor indonesia, salah satu yang diharapkan bisa menyumbang upaya untuk mendorong nilai ekspor indonesia. Ini kan produk perikanan dan tadi kita bahas apa aja yang batal naik dan apa yang perlu di support sehingga goalnya dalam jangka pendek ekspor perikanan bisa meningkat."
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Rapat kali ini membahas upaya peningkatan ekspor di sektor perikanan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Rifky Effendi Hardijanto mengungkapkan, dalam rapat tersebut pihaknya diminta untuk mendorong peningkatan ekspor dalam jangka pendek. Nantinya, beberapa persoalan yang menghambat ekspor akan dipetakan.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Kapan Elang Ekor Putih mencuri hasil tangkapan? Elang ekor putih aktif dalam mencari makanan, kadang-kadang mencuri hasil tangkapan dari elang lain.
"Kita ingin mengakselerasi ekspor indonesia, salah satu yang diharapkan bisa menyumbang upaya untuk mendorong nilai ekspor indonesia. Ini kan produk perikanan dan tadi kita bahas apa aja yang batal naik dan apa yang perlu di support sehingga goalnya dalam jangka pendek ekspor perikanan bisa meningkat," kata Rifky saat ditemi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang PErekonomian, Jakarta, Rabu (16/1)
Rifky mengatakan, yang menjadi permasalahan ekspor selama ini adalah logistik sistem atau peralatan-peralatan yang mendukung keberlangsungan untuk ekspor. Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya menyelesaikan permasalahan ini agar kinerja perikanan dapat terus didorong.
"Artinya kita siapin sistem logistik yang memadai sehingga ikan-ikan itu bisa kita bawa dan kita jual ke pasar internasional, itu yang jangka pendek," imbuhnya.
Sementara itu, dalam upaya peningkatan ekspor jangka pendek ini pihaknya tidak mematok target. Sebab, dalam waktu dekat pihaknya akan memfokuskan kepada titik-titik yang kemungkinan bisa didorong untuk ekspornya.
"Kalau bicara angka sih kita tidak ada target ya, kita nggak ada target yang spesifik harus kita capai berapa kenaikan dalam 3 bulan ke depan karena bagaimana proses ekspor dalam jangka yang terlalu pendek kan juga tidak is it too good to be true," jelasnya.
"kalau jangka pendek ya bagaimana kita mendorong titik-titik ekspor baru di Indonesia Timur misalnya Makassar dulu. Makassar kan kemarin baru ekspor perdana tuh yang dari Perinus sama Pelindo IV, nah ini yang sedang kita accelerate," tambahnya.
Berdasarkan catatan, secara umum, ekspor hasil perikanan Januari-Oktober 2018 sebanyak 915 ribu ton, atau naik 6,22 persen dibandingkan periode yang sama sebesar 862 ribu ton pada 2017. Sementara dari sisi nilai naik 10,33 persen yaitu dari USD 3,61 miliar pada Januari-Oktober 2017 menjadi Rp 3,99 miliar di periode yang sama 2018.
Untuk komoditas utama, pada periode Januari-Oktober 2018 ekspor rumput laut sebesar 175 ribu ton dengan nilai USD 241 juta; udang sebesar 165 ribu ton dengan nilai USD 1,46 miliar; cumi-sotong-gurita 118 ribu ton dengan nilai USD 429 juta; tuna sebanyak 95 ribu ton dengan nilai USD 498 juta; cakalang-tongkol sebanyak 42 ribu ton dengan nilai USD 498 juta ton dan kepiting-rajungan sebanyak 23 ribu ton dengan nilai USD 80 juta.
Secara volume, kenaikan kelompok cumi-sotong-gurita paling tinggi yaitu 34,91 persen, rumput laut 14,81 persen, udang 12,58 persen, tuna 6,35 persen, rajungan-kepiting 5,24 persen.
Sementara untuk negara tujuan ekspor, komoditas udang paling banyak diekspor ke Amerikat Serikat (AS) sekitar 69,86 persen dan jepang 20,76 persen. Untuk tuna ke AS sebesar 34,74 persen dan Jepang 19,9 persen. Untuk rajungan-kepiting ke AS 78,45 persen dan Jepang 7,79 persen.
Sementara untuk cumi-sotong-gurita ekspor terbesar yaitu ke China sekitar 42,72 persen dan ke negara-negara ASEAN 21,94 persen. Begitu juga dengan rumput laut terbesar ke China yaitu 73,46 persen dan Uni Eropa 10,59 persen.
Baca juga:
Ini Penyebab Defisit Neraca Perdagangan Versi Faisal Basri
Produksi Kakao Dalam Negeri Masih Jauh Dari Kebutuhan
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Perbaiki Neraca Perdagangan di 2019
Perangi Penyelundupan, Kemenkeu Bentuk Tim Keamanan Pesisir Timur Sumatera dan Batam
Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terburuk, Menko Darmin Sebut Imbas Ekonomi Tumbuh
Menko Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan: Impor Migas Susah Ditekan