Cari korban AirAsia, Kemenhub minta bantuan kapal laut
Itu disampaikan lewat maklumat pelayaran (Distress Message) disiarkan berulang melalui Stasiun Radio Pantai (SROP).
Kementerian Perhubungan meminta semua kapal laut melintas di sekitar lokasi jatuh AirAsia QZ8501 membantu pencarian 155 penumpang dan tujuh awak pesawat tersebut. Itu disampaikan lewat maklumat pelayaran (Distress Message) disiarkan berulang melalui Stasiun Radio Pantai (SROP)
"Jika ditemukan korban dan atau tanda-tanda pesawat yang jatuh untuk menyampaikan informasi ke SROP," ujar Direktur Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Tony Budiono, dalam siaran pers, Kamis (1/1).
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
Dia mengungkapkan ada sejumlah SROP aktif menyiarkan maklumat pelayaran terus menerus selama tiga hari. Diantaranya, Pontianak, Pangkal Balam, Muntol, Tanjung Pandan, Batam, Tanjung Priok, dan Belawan.
"Jadi SROP setiap hari selama ini selalu menyiarkan kepada kapal-kapal yang melintasi perairan yang menjadi lokasi pencarian pesawat dan korban untuk segera menginformasikan jika menemukan tanda-tanda adanya korban dan serpihan atau barang-barang pesawat ke SROP terdekat dari kapal-kapal laut itu."
Di luar itu, Kemenhub sendiri sudah memberangkatkan sebelas kapal ke sejumlah lokasi pencarian korban. Terdiri dari empat kapal patroli dan delapan kapal navigasi.
Untuk kapal patroli, meliputi, Kapal Negara (KN) Trisula dari Tanjung Priok, KN Alugara (Batam), KN Sarotama (Tanjung Uban), KN Cundamani (Tanjung Perak).
Kapal navigasi, antara lain, KN Al Nilam (Pontianak), KN Andromeda (Palembang), KN Arcturus (Belawan). Lalu, KN Djadajat (Tanjung Pinang), KN Mittuna (Samarinda), KN Mitra Utama (Tanjung Priok). Sedangkan, KN Bimasakti Utama dan KN Mithuna dalam persiapan bertolak ke lokasi pencarian.
(mdk/yud)