Cegah penurunan ekspor, 8 perusahaan boleh ekspor konsentrat
Konsentrat tembaga yang diolah hingga 30 persen, dikenai bea keluar 20 persen.
Hingga Februari 2014, Kementerian Perdagangan sudah memberikan izin ekspor konsentrat mineral kepada delapan perusahaan tambang. Langkah ini dipercaya bisa menghambat penurunan nilai ekspor akibat pelarangan ekspor mentah (ore material) yang berjalan sejak 12 Januari lalu.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi di Jakarta, Selasa (4/3). Dia mengatakan potensi anjloknya nilai ekspor hingga USD 6 miliar tahun ini, dapat ditekan, selepas ada izin ekspor kepada beberapa perusahaan itu.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Nadia resmi dipersunting kekasihnya? Nadia Soekarno baru saja resmi dipersunting kekasihnya Kama Sukarno pada 27 Januari 2024.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Kapan Nella Kharisma menyelesaikan kuliahnya? Lesti Kejora OTW Nyusul, 10 Potret Pedangdut yang Diwisuda & Raih Gelar Sarjana, Termasuk yang Lulus S2 Nella Kharisma mulai berkuliah di Universitas Kediri pada 2014 dan lulus pada 2018. Kini, pelantun lagu "Jarang Goyang" ini telah menyandang gelar Sarjana Ekonomi.
-
Kenapa "Gerbang Neraka" disebut demikian? Julukan "gerbang neraka" disematkan warga lokal karena ngerinya sejarah tempat ini.
-
Di mana "Gerbang Neraka" ditemukan? "Gerbang Neraka" berada di East Riding, Yorkshire, Inggris.
"Sudah ada 8 yang sudah bisa ekspor. Diperkirakan bisa USD 2 miliar di-offset. kekurangannya jadi tidak USD 6 miliar," ujarnya.
Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) masih membuka ruang ekspor bagi produk yang sudah diolah hingga kadar tertentu, istilah teknisnya konsentrat. Selain mengurus izin ekspor ke Kemendag, perusahaan wajib membayar bea keluar bervariasi, tergantung jenis komoditas dan tingkat pengolahan.
Sebagai gambaran, konsentrat tembaga yang diolah hingga 30 persen, dikenai bea keluar 20 persen. Tetapi perusahaan tambang tak boleh berleha-leha, saban enam bulan, besaran bea keluar akan ditingkatkan hingga 2017.
"Dengan kita tidak ekspor ore lagi kita tidak ekspor berlebihan dan mencemari lingkungan. ke arah sana. keuntungannya jauh lebih besar daripada kita lepas (ekspor mentah)," kata Bachrul.
Selain delapan perusahaan tadi, Ditjen Perdagangan Luar Negeri juga masih menerima permohonan ekspor dari produsen tambang lainnya. Oleh karenanya, Bachrul optimis potensi penurunan nilai ekspor dari komoditas mineral tak sebesar dugaan awal.
"Bukan hanya mineral saja, batu-batuan juga termasuk. Beberapa sudah ada yang memasukkan (izin), balok-balok, slag, itu sudah mengajukan izin. Akan lebih besar lagi," ungkapnya.
Untuk neraca perdagangan Januari, pelarangan ekspor bahan mentah terbukti memberikan dampak negatif. Defisit mencapai USD 430,6 juta. Selain impor hasil minyak tetap tinggi, sektor mineral tak lagi banyak menyumbangkan devisa.
(mdk/noe)