CEO ini kehilangan Rp 7,3 triliun dalam sehari
Saham perusahaan Glencore anjlok 78 persen sejak lima bulan lalu.
Saham perusahaan tambang, Glencore baru-baru ini anjlok parah hingga menyentuh titik terendahnya. Analis menyebut, kemerosotan saham dipicu oleh rendahnya harga logam dan kekhawatiran investor atas utang perusahaan.
Dilansir dari Business Insider, saham perusahaan anjlok hingga mencapai 29,42 persen. Dampaknya, CEO Glencore, Ivan Glasenberg harus rela kehilangan uang pribadinya di saham sebesar USD 500 juta atau setara dengan Rp 7,3 triliun.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Apa saja gaya trading yang bisa ditiru oleh trader? Berikut macam-macam gaya trading yang mungkin bisa ditiru.
Bloomberg Billionaires Index mengatakan, Ivan kehilangan lebih dari seperempat kekayaannya yang mencapai USD 1,9 miliar. Dalam satu tahun ini, kekayaan pribadinya telah menurun 70 persen karena porsi saham yang dimilikinya cukup besar.
Saham perusahaan Glencore sudah anjlok 78 persen sejak lima bulan lalu.
Forbes mencatat, Ivan menempati peringkat 301 orang terkaya dunia setelah IPO perusahaan pada 2011 silam. Namun, kini posisinya terlempar ke 1.335 karena kekayaannya terus merosot belakangan ini.
Analis Investec mengingatkan saham perusahaan ini jatuh karena banyaknya utang. selain itu, anjloknya harga komoditas juga memberi dampak buruk pada perusahaan.
"Jika harga komoditas utama tetap pada level saat ini, analisa kami menunjukkan bahwa ekuitas perusahaan tambang seperti Glencore dan Anglo bisa menguap."
(mdk/idr)