CEO LPKR: Jika Indonesia Ingin Maju, Industri Kesehatan Perlu Dikembangkan
CEO LPKR, John Riady menjelaskan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya.
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia melalui PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO). LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham per 3 Agustus 2021.
CEO LPKR, John Riady menjelaskan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang diceritakan Syair Lampung Karam? Melalui syair ini, Muhammad Saleh menggambarkan secara dramatis bencana dahsyat akibat letusan Krakatau. Dalam syair itu, ditulis bahwa desa-desa seperti Talang, Kupang, Rajabasa, Tanjung Karang, Merak, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, serta daerah-daerah lainnya hancur lebur akibat dihantam tsunami dan hujan abu.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kenapa Syair Lampung Karam ditulis? Diduga Muhammad Saleh sendiri merupakan seorang penulis yang juga penyintas dalam bencana besar itu.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
"Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," ujarnya ditulis Selasa (14/9).
John Riady, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris SILO, menambahkan bahwa potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.
"Pada tahun 2019, misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1 persen. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9 persen, Singapura 4,7 persen, dan China 5,2 persen."
"Kami yakin rasio expenditure kesehatan dari 3,1 persen pelan-pelan akan naik menjadi 4 persen-5 persen seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia. Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali."
Selanjutnya
John melanjutkan, pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi.
"Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.
Pada Semester I/2021, SILO meraih pendapatan sebesar Rp3,81 triliun, naik 51,7 persen YoY (year on year) dari sebelumnya Rp2,51 triliun pada Semester I/2020, dengan laba bersih mencapai Rp291,54 miliar. SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.
(mdk/bim)