Cerita Pos Indonesia, BUMN Hampir Bangkrut yang Bangkit Raih Laba Rp650 Miliar di 2022
Atas sejumlah persoalan tersebut, Faizal fokus melakukan transformasi bisnis di segala lini Pos Indonesia.
Faizal mencatat, ada tiga faktor penyebab merosotnya performa Pos Indonesia. Pertama, adanya persoalan keuangan yang dialami oleh perusahaan saat itu.
Cerita Pos Indonesia, BUMN Hampir Bangkrut yang Bangkit Raih Laba Rp650 Miliar di 2022
Cerita Pos Indonesia, BUMN Hampir Bangkrut yang Bangkit Raih Laba Rp650 Miliar di 2022
- Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Cara Melamar
- BRI dan Pos Indonesia Perkuat Sinergi, Luncurkan Fitur Kirim Barang Lewat BRImo
- PT Pos Indonesia Ajak Swasta Kelola Aset Berusia Ratusan Tahun
- Terungkap! Gaji dan Tunjangan Fauzi Baadila Sebagai Komisaris PT Pos Indonesia Hampir Rp100 Juta per Bulan
Faizal Rochmad Djoemadi menceritakan pengalamannya saat diangkat sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia pada 2020 lalu. Dia menyebut, saat itu Pos Indonesia tengah mengalami krisis keuangan yang menyebabkan perusahaan terus merugi.
Faizal mencatat, ada tiga faktor penyebab merosotnya performa Pos Indonesia. Pertama, adanya persoalan keuangan yang dialami oleh perusahaan saat itu.
"Pos Indonesia mengalami pelemahan finansial. Revenue perusahaan berada di angka yang tidak baik," kata Faizal dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6).
Kedua, performa bisnis Pos Indonesia kalah bersaing dengan para kompetitornya. Utamanya yang paling kentara adalah layanan bisnis di bidang jasa kurir dan logistik.
"Perusahaan ini tidak menjadi top of mind. Banyak konsumen yang merasa tidak puas dengan pelayanannya," bebernya.
merdeka.com
Krisis ketiga yang dialami perusahaan tertua di Indonesia ini adalah masalah kedisiplinan. Dia menyebut, banyak pegawai Pos Indonesia yang bersikap acuh akan aturan jam kerja
"Disiplin operasional hancur. Seperti jam kerja itu sebelum jam 17.00 sudah pada pulang. Bagaimana kita mau memuaskan konsumen?” ucapnya.
Atas sejumlah persoalan tersebut, Faizal fokus melakukan transformasi bisnis di segala lini Pos Indonesia. Antara lain dengan mengembangkan digitalisasi dan perbaikan kualitas layanan.
"Kita punya mobile apps yang bisa dipantau secara langsung oleh konsumen. Bahkan, tersedia nama dan nomor telepon kurir yang mengirimkan paket," tegasnya.
Melalui tranformasi bisnis ini perusahaan berhasil membukukan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah pada 2022 lalu. Pada tahun buku 2022 PT Pos Indonesia (Persero) meraih laba bersih hingga Rp650 miliar, diikuti peningkatan nilai aset menjadi Rp11,149 triliun.
"Maka, kami sebagai perusahaan tidak mungkin dapat menyediakan semua sumber daya, kalau pun ada maka akan sangat memakan biaya. Oleh karenanya, kolaborasi adalah jalan pintas untuk mengakselerasi inovasi," tandasnya.