Cerita Susi Pudjiastuti dilabeli nelayan asing 'menteri berbahaya'
Menteri Susi sangat proaktif dalam memberantas praktik pencurian ikan, salah satunya dengan penenggelaman kapal. Hamid menjelaskan bahwa pengaruh kebijakan Menteri Susi sangat dirasakan oleh para nelayan lokal. Sebab, hasil tangkapan mereka kini jadi lebih banyak.
Bupati Natuna, Hamid Rizal, memuji kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menyikapi para nelayan asing yang melakukan pencurian ikan atau ilegal fishing. Menteri Susi sangat proaktif dalam memberantas praktik pencurian ikan, salah satunya dengan penenggelaman kapal.
"Kebijakan Ibu Susi itu luar biasa. Pengeboman dan penenggelaman kapal yang dilakukannya membuat nelayan asing 'jiper' dan tidak berani mencuri ikan di perairan kita lagi. Banyak para nelayan asing yang bilang, 'menterinya bahaya sekarang'," kata Hamid di Kepulauan Natuna.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kementerian KKP dalam menyambut Hari Ikan Nasional ke-10? “Pesan penting yang ingin disampaikan dalam menyambut Harkanas ke-10 ini adalah pentingnya meningkatkan konsumsi produk perikanan yang berkelanjutan", ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
-
Siapa yang mengajak petani di Sulawesi Selatan untuk memanfaatkan bantuan dari Kementan? Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, mengajak para petani di wilayahnya untuk memanfaatkan bantuan kementan secara optimal, terutama dalam meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
-
Bagaimana cara Kementerian KKP meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat? Hadirnya Ulammart ini menjadi salah satu upaya kita untuk terus meningkatkan angka konsumsi ikan, tentunya melalui produk olahan UMKM yang semuanya sudah terjamin mutunya," jelas Erwin.
-
Siapa yang memimpin adat istiadat di bidang penangkapan ikan di Aceh? Panglima Laot sudah diterapkan sejak zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda untuk memungut cukai kapal-kapal yang singgah di pelabuhan. Selain itu berfungsi untuk mobilisasi nelayan untuk berperang. (Foto: Pixabay) Pimpin Angkatan Perang Mengutip dari situs pgsp.big.go.id, Panglima Laot Aceh ketika zaman Kesultanan Iskandar Muda awalnya didirikan untuk mengatur serta memimpin angkatan perang mereka.
-
Kenapa Menteri Pertanian mendorong percepatan tanam padi di Barito Kuala? Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan," terangnya.
Bupati Natuna Hamid Rizal dan nelayan ©2017 Merdeka.com/Ira Astiana
Hamid menjelaskan bahwa pengaruh kebijakan Menteri Susi sangat dirasakan oleh para nelayan lokal. Sebab, hasil tangkapan mereka kini jadi lebih banyak.
"Banyak kapal asing yang sudah siap melaut namun disetop dan tidak bisa memasuki wilayah Indonesia. Akhirnya mereka menunggu di Thailand atau hanya berani main di pinggir-pinggir saja. Itu tentu membawa dampak besar bagi nelayan kita," papar Hamid.
Hamid pun menuturkan bahwa kini para nelayan asing hendak melaut di Indonesia dikawal oleh aparat keamanan. "Kapal perang kita sudah bagus, karena sudah standby di Selat Lampa," tuturnya.
Nelayan lokal sekaligus Kepala Koperasi Nelayan Mandiri, Agustian, mengaku pendapatan dia melonjak hingga dua kali lipat setelah kapal asing tidak lagi melaut di perairan Natuna. "Pendapatan waktu ada kapal asing dan tidak ada, jauh perbedaannya. Waktu ada kapal asing, kita dapat 200 kilo ikan saja dalam seminggu berlayar karena ikannya diambil mereka semua. Tetapi sekarang bisa 400 kilo sampai setengah ton," ujar Agustian.
Bupati Natuna Hamid Rizal dan nelayan ©2017 Merdeka.com/Ira Astiana
"Seminggu melaut itu pendapatannya bisa belasan juta, kisaran Rp 11-12 juta. Itu kotor. Kalau dipotong biaya modal melaut Rp 4 juta jadi dapat Rp 7 jutaan. Hasil itu kita bagi empat karena rata-rata satu kapal ada 3 sampai 4 nelayan," papar Agustian.
Baca juga:
Hanura ibaratkan Jokowi seperti SBY jelang Pemilu 2009
Jokowi: Jangan ada satu rupiah pun uang rakyat dikorupsi
Menteri Susi tangkap kapal berbendara China, ditemukan 35 ton ikan dari laut RI
Sandiaga terima tantangan Menteri Susi ubah Danau Sunter seperti Danau Jenewa
Anies minta bantuan Menteri Susi 'sapu' bersih perairan Jakarta