Cerita Tom Lembong Disemprot Jokowi saat Rapat Kabinet: Peringkat Investasi Naik Malah Dimarahi sama Presiden
Tom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Tom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
- Kubu Tom Lembong Heran Dulu Tak Pernah Ditegur Jokowi saat Jabat Mendag, Kini Malah jadi Tersangka
- Reaksi Investor Usai Jokowi Gelar Sidang Kabinet Perdana di IKN
- Cerita Tom Lembong Bak Kena Kutukan 2 Kali Jadi Penasihat Ekonomi Capres, Jokowi dan Anies
- Mengingat Kembali Kedekatan Jokowi & Tom Lembong, Mantan Mendag Kini Masuk Barisan Timses Anies-Cak Imin
Cerita Tom Lembong Disemprot Jokowi saat Rapat Kabinet: Peringkat Investasi Naik Malah Dimarahi sama Presiden
Cerita Tom Lembong Disemprot Jokowi saat Rapat Kabinet
Nama pengusaha Thomas Lembong (Tom Lembong) menjadi sorotan.
Sorotan ini usai calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka kerap menyinggung nama Tom Lembong saat mengkritik calon Wakil Presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar pada Minggu (21/1) malam.
Misalnya saja saat Gibran menganggap Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak cakap menjawab pertanyaan yang diberikan Gibran.
Gibran pun menganggap Cak Imin tak memahami pertanyaan karena tidak mendapatkan contekan dari Tom Lembong.
"Gus Imin tak paham pertanyaannya, dapat contekan dari Tom Lembong mungkin ya," ujar Gibran, Jumat (21/1).
Namun, rupanya sosok Tom Lembong juga pernah dimarahi Presiden Jokowi saat menjadi menterinya. Diketahui, Jokowi merupakan ayah dari Gibran Rakabuming.
Berikut pengakuan Tom Lembong saat dimarahi Presiden Jokowi:
Dalam catatan merdeka.com, pria yang akrab disapa Tom Lembong merupakan pengusaha kondang di Indonesia.
Selain menjadi pengusaha, Tom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Selanjutnya, Tom Lembong didapuk menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019.
Saat menjadi pembantu presiden Jokowi, Tom Lembong mengaku pernah dimarahi atasannya terkait kinerja investasi Indonesia saat menjabat Kepala BKPM.
Padahal, di eranya kinerja investasi Indonesia justru mengalami perbaikan.
"Saya punya cerita kemarin sore di sidang kabinet saya kena semprot dari Pak Presiden, Pak Jokowi nanya gimana investasi sekarang? Terus saya jawab lumayan. Beliau langsung marah-marah," kata Tom di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (27/10) lalu.
Padahal, lanjut Tom Lembong, kemudahan berbisnis di Indonesia di era kepemimpinannya bisa mencapai peringkat ke-91 merupakan prestasi yang cukup baik.
Sebab, belum ada satu negara yang posisinya bisa melonjak hingga 15 peringkat.
"Saya pikir dengan kita banting tulang tahun ini sehingga peringkat naik dari 106 ke 91, itu sudah prestasi yang cukup baik. Jadi kita ini memecahkan rekor dunia, malah sama presiden dimarahi," kata Tom.
Meski mendapat omelan Jokowi, mantan Menteri Perdagangan ini tetap menyampaikan apresiasinya ke seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L), termasuk Pemda DKI dan Surabaya yang menjadi target survei World Bank.
Dia meyakini, Indonesia masih bisa meningkatkan posisinya dalam kemudahan berbisnis.
"Dengan upaya bersama dengan kerja keras K/L terkait memecah rekor dunia. Sebagai bangsa yang kaya kita masih bisa lebih, masih banyak yang bisa dilakukan. Kita gerak ke praktik ekonomi menuju EOBD yang lebih baik," kata Tom Lembong.
Sebagai informasi, Thomas Lembong merupakan seorang pengusaha, investor dan mantan menteri kabinet Presiden Joko Widodo. Dia pernah dipercaya sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada 2015-2016.
Peran Thomas Lembong selama berada dalam kabinet Jokowi di periode pertama cukup menarik.
Dia merupakan orang di balik layar pembuatan pidato-pidato sinematik dan kreatif Jokowi.
Yang paling ikonik, Thomas membuat pidato Jokowi dengan mengutip frasa 'winter is coming' sebuah frasa dalam drama fantasi 'Game of Thrones' pada pertemuan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Frasa yang dicupliknya dari serial drama fantasi tayangan HBO, Game of Thrones, menjadi pembukanya untuk menggambarkan kondisi ekonomi dunia.
Film itu bercerita tentang pergumulan bangsawan Great Houses berebut kekuasaan Iron Throne yang menjadi tempat tertinggi Seven Kingdom.
Masalah muncul karena bahaya mengancam tanpa disadari oleh para bangsawan yang tengah berebut kuasa.
Tidak berhenti di sana, Jokowi pernah berpidato mengutip serial politik House of Card yang ditayangkan Netflix pada ASEAN-Australia Business Forum di Sydney, Australia pada 2018. Sosok Thomas kembali terlibat dalam pembuatan pidato Jokowi.