Dampak Gejolak Ekonomi Global, Ekspor RI Ke China dan AS Turun
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Februari 2019, ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar USD 1,5 miliar, AS sebesar 1,2 miliar dan Jepang sebesar 1,03 miliar. Namun jika dibandingkan Januari 2019, ekspor ke negara-negara tersebut turun signifikan yaitu ke AS, China dan Jepang.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, ekspor nonmigas Indonesia pada Februari 2019 mengalami penurunan 9,85 persen dibandingkan Januari 2019 dan 10,19 persen dibandingkan Februari 2018. Penurunan ekspor terbesar terjadi pada tiga negara tujuan utama yaitu Amerika Serikat (AS), China dan Jepang.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Januari 2019, ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar USD 1,5 miliar, AS sebesar 1,2 miliar dan Jepang sebesar 1,03 miliar. Namun jika dibandingkan Januari 2019, ekspor ke negara-negara tersebut turun signifikan yaitu ke AS turun 15,79 persen, China 11,07 persen, dan Jepang turun 13,57 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
"Kita mengalami penurunan ekspor terbesar ke Amerika Serikat, China dan Jepang," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Suhariyanto menjelaskan, ke AS, komoditas ekspor Indonesia yang mengalami penurunan tajam antara lain, lemak dan minyak hewan serta nabati; mesin dan perlengkapan elektris; pakaian dan aksesoris pakaian bukan rajutan serta reaktor nuklir, ketel, mesin peralatan lain.
"Kalau dilihat ada penurunan untuk pakaian bukan rajutan. Yang agak dalam lemak dan minyak hewan atau nabati, kayu dan barang dari kayu. Pakaian jadi dan sepatu olahraga dikirim ke AS tapi ini dipengaruhi oleh musim," kata dia.
Kemudian, komoditas ekspor yang mengalami penurunan ke China antara lain, alas kaki, pelindung kaki; bahan kimia organik; bahan bakar mineral dan minyak mineral serta lemak dan minyak hewan atau nabati.
Sementara ke Jepang, komoditas yang mengalami penurunan antara lain lemak dan minyak hewan atau nabati; kayu dan barang dari kayu, bahan bakar mineral dan minyak mineral serta alas kaki.
Menurut Suhariyanto, penurunan ekspor ini perlu menjadi perhatian pemerintah terutama di tengah situasi perekonomian global di 2019 yang mengalami perlambatan. Sebab jangan sampai penurunan ekspor ke negara tujuan utama ini mempengaruhi kinerja ekspor secara keseluruhan.
"Sesuai dengan prediksi dari lembaga internasional, suasananya agak gloomy, tidak akan terlalu menggembirakan. World Bank misalnya sudah memprediksi perekonomian global turun dari 3 persen ke 2,9 persen. AS diperkirakan akan turun dari 2,9 persen ke 2,5 persen, demikian juga dnegan China. Ini akan menjadi tantangan utama, karena ketika kita ingin menggenjot ekspor, karena terjadi pelemahan global dan masih berfluktuasinya berbagai harga komoditas," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Indonesia Impor Susu, Mentega Hingga Telur di Februari 2019
BPS Catat Neraca Perdagangan Februari 2019 Surplus USD 0,33 Miliar
Februari 2018, Ekspor Indonesia Turun 10,03 Persen Jadi USD 12,53 M
Indonesia Usulkan Perdagangan Bebas dengan Djiboti
Indonesia Akan Ekspor Keramik ke Australia
Chatib Basri: Hadapi Perang Dagang, Ekonomi Indonesia Lebih Aman Dibanding Singapura