Dari PHK ke Petani Sukses: Kisah Inspiratif Sudarti yang Beli Tanah 1,5 Hektar
Sudarti mengalami pemutusan hubungan kerja di tahun 2014.
Di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, cuaca saat itu terasa sangat panas. Namun, bagi Sudarti, seorang petani tembakau perempuan asal Desa Sudo, kondisi ini justru menjadi berkah.
Cuaca panas yang menyengat sangat menguntungkan bagi tembakau yang telah dipanennya. Dengan cekatan, Sudarti mengatur dan memastikan bahwa tembakau tersebut tersebar merata agar cepat kering.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
-
Di mana kejadian sambaran petir menimpa para petani? Ketiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
-
Di mana Ki Ageng Makukuhan menemukan tembakau? “Suatu ketika Ki Ageng Makukuhan ini sakit. Dalam sakit itu ia mendapat wahyu untuk memetik daun yang ditanam dari hasil butiran benih itu. Setelah itu dipetik dan digunakan untuk pengobatan beliau,” kata Budayawan Temanggung, Sutopo.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Di mana Mendag bertemu dengan petani tembakau? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8).
Sudarti bukanlah pendatang baru dalam dunia pertanian; dia sudah berpengalaman selama sepuluh tahun dalam menanam tembakau dan juga terlibat dalam program kemitraan yang dijalankan oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui perusahaan pemasok.
Sebelum terjun ke dunia pertanian, Sudarti bekerja sebagai buruh pabrik. Namun, pada tahun 2014, dia mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat kerjanya.
"Setelah PHK itu saya pulang ke Rembang. Sempat bingung mau bekerja apa. Namun saya memutuskan menanam tembakau setelah disarankan oleh tetangga," kenangnya.
Sebagai seorang pemula dalam bidang pertanian, Sudarti merasa sangat tidak berpengalaman. Beruntung, program kemitraan yang diikutinya memberikan pelatihan dan pendampingan yang sangat dibutuhkan.
"Saya dibina dan diarahkan dari awal. Dari mulai menanam sampai proses pasca-panen, saya terus mendapatkan pembinaan," tuturnya.
- Cerita Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji, Hemat Biaya & TIngkatkan Produksi
- PHK Hingga KDRT jadi Pemicu Utama Kasus Perceraian
- Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai
- Berkah di PHK Perusahaan, Mantan Pegawai Kantoran ini Jualan Es di Pinggir Jalan Kini jadi Bos Besar
Setiap hari, Sudarti menerima pendampingan yang membantunya dalam merawat tanaman tembakau. Hal ini memungkinkan tanaman yang dia tanam tumbuh dengan baik.
Tentu saja, ketekunan dan dedikasi Sudarti juga berperan penting dalam keberhasilannya. Di kalangan petani tembakau di Desa Sudo, Sudarti cukup dikenal.
Dia bukan hanya terkenal sebagai petani perempuan, tetapi juga karena sifat tekun dan komitmennya. Tak jarang, Sudarti menghabiskan waktu di lahan hingga malam hari untuk memastikan bahwa lahan serta tanaman tembakaunya dalam kondisi optimal.
Mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat
Perekonomian Sudarti mengalami peningkatan setelah ia menjadi petani tembakau. Sebagai seseorang yang pernah merasakan pahitnya di-PHK, pencapaian yang diraihnya saat ini adalah sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Dari hasil penjualan tembakaunya, Sudarti mampu membeli sepeda motor dan menabung untuk masa depan.
"Hasil pertanian tembakau selalu bagus. Sehingga saya bisa punya dua sepeda motor sekarang. Satu untuk keperluan sehari-hari, dan satu lagi untuk dipakai di lahan," jelasnya.
Luas lahan yang dimiliki Sudarti kini mencapai sekitar 1,5 hektar, dan kesejahteraan yang dirasakannya juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar.
Untuk membantu proses penanaman dan pemanenan tembakau, ia mempekerjakan lima warga setempat.
"Mereka adalah tetangga yang selalu saya ajak setiap musim tembakau. Sebelumnya, mereka tidak punya pekerjaan tetap saat musim kemarau," tambah Sudarti.
Dengan semakin banyaknya petani tembakau di desanya, ia mengakui bahwa kadang terjadi persaingan di antara para petani untuk mencari tenaga kerja.
Hal ini terasa lebih nyata saat musim kemarau, di mana tanaman lain sulit tumbuh dengan baik. Namun, tembakau justru memberikan hasil yang baik saat cuaca panas.
"Kalau kemarau ini tidak ada yang menganggur. Pekerjanya sampai kurang-kurang," ungkap Sudarti.
Kisah Sudarti menunjukkan bahwa pertanian tembakau dapat memberikan manfaat bagi siapa saja, termasuk perempuan.
Di Rembang, Sudarti bukanlah satu-satunya perempuan yang terlibat dalam sektor pertanian tembakau. Contoh lain adalah Karmati, yang bekerja sebagai buruh tani di lahan milik Kepala Desa Gunem.
Seperti Sudarti, Karmati juga merasakan dampak positif dari pertanian tembakau dan program kemitraan Sampoerna. Dia telah bekerja sebagai buruh tani tembakau selama 14 tahun dan merasa bersyukur karena kini memiliki pekerjaan yang stabil.
"Manfaat pertanian tembakau bagi saya adalah pekerjaan ini yang membuat saya punya penghasilan setiap hari," ucapnya.
Sebelumnya, Karmati pernah menjadi buruh tani untuk tanaman lain, tetapi dia merasakan bahwa bertanam tembakau lebih meningkatkan kesejahteraan dirinya dan keluarganya.
"Kalau tembakau setiap hari. Karena itu, saya juga mendapat penghasilan setiap hari," ujarnya.
Selain penghasilan, Karmati juga mendapatkan berbagai pelatihan dan pendampingan dari program kemitraan Sampoerna. "Saya menerima pelatihan untuk hal-hal yang saya kerjakan di lahan. Pelatihannya dilakukan secara bertahap dan dipantau juga setiap hari," ungkap Karmati.
Dia merasa bersyukur karena hasil dari pekerjaan sebagai buruh tani tembakau ini dapat membantu anaknya menyelesaikan pendidikan hingga mendapatkan pekerjaan.
"Alhamdulillah sudah kerja semua," katanya.