Data BPS catat produksi beras sepanjang 2018 capai 32,4 juta ton
Angka ini 31 persen di bawah target produksi Kementerian Pertanian sebesar 48 juta ton. Menko Darmin mengatakan, selama ini memang terdapat perbedaan data antara Kementerian Pertanian dengan persediaan beras yang ada. Untuk itu, pemerintah meminta BPS membuat data akurat dengan metode terbaru.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan data terbaru produksi beras sepanjang 2018 sebesar 32,4 juta ton. Angka ini masih 31 persen di bawah target produksi Kementerian Pertanian sebesar 48 juta ton hingga akhir tahun.
"Produksi beras kita tahun ini 31 persen di bawah data yang dipakai Kementerian Pertanian," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, di Kantornya, Jakarta, Senin (22/10).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Menko Darmin mengatakan, selama ini memang terdapat perbedaan data antara Kementerian Pertanian dengan persediaan beras yang ada. Untuk itu, pemerintah meminta BPS membuat data akurat dengan metode terbaru.
"Itu kan sudah disiapkan BPS beberapa tahun dari dulu kita memang ada dispute beda pendapat soal beras. Dan itu persoalan lama, bukan baru. Kemudian BPS perlu waktu untuk mengurusinya," jelas Menko Darmin.
Sebelumnya, Menko Darmin mengatakan pemerintah telah mendapat data produksi beras 2018 yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Produksi beras hingga akhir tahun dihitung hanya akan mencapai 32,4 juta ton.
"Produktivitas itu yang hitung BPS sendiri, saya enggak ingat angkanya. Tapi intinya adalah dengan luas panen dan produktivitas, hasil perhitungan BPS yang terakhir adalah total produksi berasnya adalah 32,4 juta ton," ujar Menko Darmin.
Menko Darmin mengatakan, prediksi ini telah menghitung seluruh luas baku lahan dan kemampuan panen lahan. Selain itu, beras sebesar 32,4 juta ton ini merupakan total produksi beras bersih setelah melalui proses gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG).
"Itu sudah dihitung mulai beras dipanen, kemudian setelah dipanen dia jadi GKP kan. Dari GKP ke GKG susutnya, hilangnya berapa itu udah dihitung. Kemudian dari GKG itu sudah dihitung sama mereka. Semua konversinya sudah ada. Setelah dihitung konversinya dapatnya produksi kita 32,4 juta ton," jelasnya.
Sementara itu, konsumsi Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan akan mencapai 29,6 juta ton. Dengan adanya produksi sebesar 32,4 juta ton, maka selisihnya dengan konsumsi mencapai 2,85 juta ton. Meski demikian angka ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan karena tidak semuanya digelontorkan oleh petani ke pasaran.
"Di pihak lain konsumsi kita terlalu rumit saya ceritakan satu satu. Totalnya tahun ini 29,6 juta ton. Jadi sebenarnya kalau produksi saja masih ada lebih 2,85 juta ton. Tetapi, kelebihan produksi sebesar itu jauh di bawah, kalau tadinya bisa 20 juta ton itu lebihnya sekarang 2,85 juta ton dan anda tahu petani kita berapa banyak? 4,5 juta keluarga mereka pasti menyimpan ya 5 kg 10 kg itu ada di sana," jelasnya.
Untuk itu, kata Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut, suplai beras ke pasar memang tersendat tahun ini. Hal ini yang kemudian membuat pemerintah melakukan impor beras sejak awal tahun.
"Sehingga, memang suplai di pasar tahun ini tersendat. Itu sebabnya di awal tahun kita sudah mulai melihat, bahwa stok Bulog kok rendah sekali, bahkan pada waktu Maret kita mengimpor, itu stok Bulog tinggal 500.000 ton. Enggak pernah kejadian itu, terlalu rendah."
Baca juga:
Per 19 Oktober, Bulog salurkan 640 ton beras untuk korban bencana Sulteng
Ini cara Rachmat Gobel ubah lahan kutukan jadi lumbung pertanian di Gorontalo
Menko Darmin soal polemik beras: Kalau tidak ada impor repot
Gudang Bulog penuh, ini alasan pedagang enggan jual beras operasi pasar
Impor beras dibutuhkan agar kelangkaan saat kemarau tak terulang
Beda pendapat Mendag Enggar dan Budi Waseso soal impor beras
Budi Waseso pastikan Indonesia tidak perlu impor beras hingga Juni 2019