Data BPS: Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Maluku, Terendah di Bali
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, keberhasilan lepas dari lubang resesi ini turut didukung pertumbuhan ekonomi positif secara spasial atau di masing-masing wilayah. Pulau Jawa sebagai kontributor terbesar perekonomian nasional tumbuh positif 7,88 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021. Capaian ini membuat Indonesia keluar dari perangkap resesi yang telah menjebak sejak kuartal III-2020 lalu.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, keberhasilan lepas dari lubang resesi ini turut didukung pertumbuhan ekonomi positif secara spasial atau di masing-masing wilayah. Pulau Jawa sebagai kontributor terbesar perekonomian nasional tumbuh positif 7,88 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Jawa itu memberikan kontribusi atau share-nya dalam ekonomi nasional sebesar 57,92 persen, di mana Jawa tumbuh 7,88 persen," jelas Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Kamis (5/8).
Pencapaian positif juga terjadi di Pulau Sumatera yang memiliki share 21,73 persen, dengan pertumbuhan ekonomi 5,27 persen. Diikuti Kalimantan dengan share 8,21 persen dan pertumbuhan ekonomi 6,28 persen.
Pertumbuhan ekonomi terkecil terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Meski masih di angka positif, namun Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki kontribusi 2,85 persen hanya tumbuh 3,70 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi justru terjadi di kawasan Indonesia timur, seperti di Pulau Sulawesi dengan share 6,88 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 8,51 persen.
Adapun capaian tertinggi terjadi pada kawasan Maluku dan Papua. "Sedangkan Maluku dan Papua dengan share ekonomi 2,41 persen mampu tumbuh 8,75 persen," ujar Margo Yuwono.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)