Defisit CPO Diprediksi Capai 108,63 Juta Ton di 2025
Defisit Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia pada 2025 mendatang diperkirakan mencapai 1,26 juta ton hingga 108,63 juta ton. Perhitungan ini merujuk pada tiga skenario, masing-masing yaitu proyeksi penerapan program biodiesel B20, B30, dan B50.
Defisit Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia pada 2025 mendatang diperkirakan mencapai 1,26 juta ton hingga 108,63 juta ton. Perhitungan ini merujuk pada tiga skenario, masing-masing yaitu proyeksi penerapan program biodiesel B20, B30, dan B50.
"Akhir masa skenario kita di 2025, sebenarnya kita mengalami defisit untuk skenario yang paling rendah. Yaitu skenario satu di mana kita masih menjalankan B20, itu akumulasi defisit sampai dengan 2025 itu 1,26 juta ton CPO,” ujar Kepala Kajian Ekonomi Lingkungan LPEM FEB Universitas Indonesia, Alin Halimatussadiah dalam diskusi daring - Kebijakan Biodiesel Untuk Siapa, Rabu (18/11/2020).
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Mengapa kelapa sawit cocok dibudidayakan di Indonesia? Kelapa sawit hanya hidup di daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, sebagian kecil wilayah Afrika, dan Amerika Latin.
-
Kapan minyak inti sawit dipanen? Buah kelapa sawit dipanen dari tandannya saat sudah matang.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Di mana penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan secara komersial di Indonesia? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Apa manfaat kelapa sawit untuk kesehatan manusia? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
Adapun proyeksi skenario dua mengikuti kondisi saat ini yaitu penggunaan B30. Setelah sebelumnya B20 pada 2016-2019, B15 pada 2015, dan B10 pada 2014 silam. Lalu dalam skenario tiga, akan menggunakan B50 sehingga defisit diperkirakan mencapai 108,63 juta ton.
"Masa dari defisit itu juga berbeda-beda. Semakin progresif skenarionya, semakin cepat dan besar defisit CPO yang terjadi," papar Alin.
Merujuk pada tujuan pengembangan program biodiesel ini, pemerintah bermaksud meningkatkan penghematan impor solar. Dalam perhitungannya, Alin mengatakan, semakin tinggi blending rate-nya, maka penghematan itu semakin besar.
Namun, meskipun terjadi penghematan, proporsi terhadap defisit neraca perdagangan berkisar antara 0,43 hingga 0,68 persen per tahun. "Sedangkan proporsi penghematan terhadap defisit neraca transaksi berjalan berkisar antara 0,09 - 0,18 persen per tahun," jelas Alin.
"untuk memenuhi skenario tiga, skenario yang paling tinggi (B50) tahun depan, itu sebenarnya kita sudah menanam 5 juta hektare (kelapa sawit). Yang akhirnya itukan perlu waktu sekitar 3 tahun untuk tumbuh," kata Alin.
"Selanjutnya, di 2020 mestinya ada penambahan 1,69 hektare, 1,30 hektare di 2021, dan 1,11 hektar edi 2022. Ini hanya untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan 2025," kata Alin.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cerita Transmigran asal Jawa Jadi Petani Sawit di Rokan Hulu
September 2020, Ekspor Minyak Sawit Tumbuh 3 Persen pada September
Pemerintah Jokowi Bidik Ekspor Biomassa ke Jepang
Dorong Sertifikasi Internasional, PTPN V Genjot Ekspor CPO ke Pasar Global
Ribuan Hektare Lahan dan 3 Pabrik Sawit PTPN V Kantongi Sertifikat RSPO