Deretan Konglomerat di Sekitar Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024
Setiap pasangan kontestan tentunya memiliki 'orang-orang kaya' yang setidaknya dapat mengakomodir kebutuhan masa kampanye.
Setiap pasangan kontestan tentunya memiliki 'orang-orang kaya' yang setidaknya dapat mengakomodir kebutuhan masa kampanye.
Deretan Konglomerat di Sekitar Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024
Deretan Konglomerat di Sekitar Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024
Publik sudah cukup paham, kontestasi pemilihan presiden-wakil presiden membutuhkan biaya fantastis.
Modal besar umumnya diperuntukan kepentingan kampanye, alat peraga, hingga kebutuhan pasangan bakal calon selama masa kampanye.
Setiap pasangan kontestan tentunya memiliki 'orang-orang kaya' yang setidaknya dapat mengakomodir kebutuhan masa kampanye.
- Sepekan Kampanye Pilpres 2024, Ini Janji-Janji Capres dan Cawapres kepada Rakyat
- Kampanye di Bogor, Anies Soroti Masyarakat Sulit Miliki Rumah
- Cara Mudah Mengingatkan Janji Capres hingga Caleg jika Sudah Terpilih
- Potret Lawas Pertarungan para Capres di Konvensi Golkar 2004, Satu Sosok Hingga 2024 Masih Jadi Capres
Lalu, siapa saja orang-orang kaya yang ada di lingkup setiap pasangan bakal calon presiden-wakil presiden?
1. Surya Paloh
Ketua Umum NasDem ini terkenal sebagai konglomerat Indonesia yang memiliki berbagai bisnis.
Pada tahun 2018, Surya Paloh tercatat memiliki harta sekitar Rp 8,74 triliun. Kekayaan ini yang menempatkan Surya Paloh sebagai orang terkaya ke-77 dari 150 orang di Indonesia versi Globe Asia.
Surya Paloh juga dikenal sebagai pemilik bisnis media yaitu Media Group.
Pria asal Aceh itu juga memiliki bisnis di bidang hospitality dengan mendirikan beberapa hotel seperti InterContinental Bali Resort, The Papandayan dan The Media Hotel, and Tower.
Ia juga merambah sektor pertambangan melalui PT Emas Mineral Murni, di PT Pusaka Marmer Indahraya (PUMARIN) melalui PT Surya Energy Raya.
2. Ahmad Sahroni
Pasangan yang pertama kali mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden-wakil itu diusung oleh partai NasDem, PKS, dan PKB.
Dari ketiga partai pengusung, nama Ahmad Syahroni menjadi sosok yang cukup populer bagi publik.
Mobil yang digunakan untuk mengantar Anies-Muhaimin yaitu Jeep Land Rover Series berwarna putih.
Ahmad Sahroni mendapatkan julukan orang paling kaya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Nasib perekonomiannya mulai meroket ketika dia menjadi sebuah direktur sebuah perusahaan.
Beberapa tahun menjabat sebagai direktur, Sahroni kemudian menjalankan bisnis sendiri yaitu rental kapal.
Kinerja Sahroni rupanya cukup membuat pemodal puas. Sahroni kembali mendapatkan kepercayaan menerima modal. Dia kemudian juga mendirikan perusahaan PT Ruwanda Satya Abadi.
Modal kepercayaan klien sangat dijaga oleh Sahroni sehingga banyak bekas klien dari perusahaan tempat ia dulu bekerja menjadi pelanggan di perusahaannya.
Selain menjadi bos penyuplai BBM terbesar di Tanjung Priok, Sahroni juga melebarkan bisnisnya di bidang properti.
3. Arsjad Rasjid
Arsjad Rasjid ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Arsjad memiliki darah Palembang dari sang ayah, dan Sunda-Tionghoa dari sang ibu.
Bisa dibilang Arsjad sudah terlahir sebagai 'silver spoon' atau orang kaya sejak lahir. Dia menempuh pendidikannya di Amerika Serikat.
Pada 1993, dia menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Science. Selain itu, Arsjad juga menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.
Pada 2013, Arsjad menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris.
Pada 2012, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Usai lulus, Arsjad bekerja di sebuah perusahaan otomotif. Namun, asa untuk memiliki sebuah usaha, terus muncul dari diru Arsjad.
Mendengar ada seorang teman yang ingin berbisnis, Arsjad pun mencoba untuk menjadi investor dari perusahaan tersebut.
Pada tahun 2005, Arsjad menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy, perusahaan investasi terdiversifikasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada pengembangan dan eksploitasi sumber daya alam, infrastruktur, dan berbagai sektor industri strategis lainnya.
Di bawah kepemimpinan Arsjad, Indika Energy terus mengembangkan dan mengelola portofolio bisnis yang luas dan beragam. Mencakup sektor energi, logistik, infrastruktur, mineral, bisnis hijau, digital, dan kesehatan.Arsjad bahkan berhasil membesarkan aset PT Indika Energy Tbk sekitar 7x lipat dari Rp2,78 triliun menjadi Rp18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005-2011 melalui strategi akuisisi.
Dia memimpin Indika Energy Group dengan lebih dari 10.000 karyawan untuk melakukan turnaround dari kinerja perusahaan yang menurun karena yang terkena dampak dari penurunan harga batubara antara tahun 2013 hingga 2016. Hingga akhirnya, perusahaan berhasil berbalik positif.
4. Hary Tanoesoedibjo
Bos Dari MNC Group ini merupakan Ketua Umum Perindo, partai politik pengusung Ganjar-Mahfud.
Dilansir Forbes, kekayaan Hary Tanoesoedibjo per Januari 2023 mencapai USD1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun.
Mertua dari pebulu tangkis Kevin Sanjaya itu bahkan berada di posisi ke 2.497 orang terkaya di dunia.
Kekayaan Hary berasal dari bisnis PT MNC Investama Tbk, Cadangan Batubara PT Arthaco Prima Energy, dan bisnis hotel hingga properti.