Deretan orang kaya dunia tinggalkan sedikit harta untuk keluarga
"Saya pikir memberikan anak uang dalam jumlah banyak tidak akan menguntungkan mereka," kata salah satu miliuner dunia.
Tujuan utama kebanyakan orang mengumpulkan kekayaan adalah untuk menyejahterakan keluarga dan keturunannya. Kegiatan amal mungkin akan dilakukan jika kehidupan orang-orang berada di lingkaran terdekat sudah terjamin.
Namun, ada saja orang kaya memilih jalan berbeda. Seperti dilakukan pendiri Facebook Mark Zuckerberg selepas kelahiran putrinya. Alih-alih menyiapkan warisan, Mark bersama Priscilla Chan, istrinya, malah mengumumkan bakal mendonasikan 99 persen saham Facebook senilai USD 45 miliar untuk kegiatan amal.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan daftar Forbes? Di posisi pertama daftar orang terkaya Indonesia masih ditempati oleh Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan USD67,4 miliar.
-
Bagaimana Inul Daratista disebut sebagai orang terkaya? Kabar tersebut muncul ketika Inul Daratista disebut sebagai salah satu dari lima orang terkaya di Indonesia oleh lembaga pajak Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia berdasarkan Forbes? Prajogo Pangestu masih menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
-
Kapan Robert Budi Hartono dan saudaranya menjadi orang terkaya di Indonesia? Pada tahun 2023 ini Hartono bersaudara meraih predikat orang terkaya pertama di Indonesia menurut Forbes, dengan total kekayaan sebesar 47,7 miliar dolar AS.
"Seiring kau telah memulai menjadi bagian dari generasi mendatang Chan Zuckerberg. Kami juga memulai Chan Zuckerberg Initiative, bergabung dengan orang dari seluruh dunia untuk mengembangkan potensi manusia dan mempromosikan kesetaraan anak generasi mendatang," Tulis Mark dalam surat ditujukan pada bayi perempuannya.
Meski sudah mendonasikan mayoritas saham, Marx mengatakan kontribusinya masih kecil ketimbang orang lain. "Tapi, kami ingin melakukan apa yang kami bisa lakukan. Bekerja bersama banyak orang."
Sebelumnya, Februari 2015, Mark dan istrinya juga telah memberikan USD 75 juta untuk rumah sakit umum di San Francisco. Itu untuk menambah dua ruang trauma, tiga kamar operasi, dan perluasan ruang gawat darurat.
Di luar Mark, masih ada biliuner dunia lebih memilih memanfaatkan kekayaannya untuk kegiatan sosial ketimbang berfoya-foya atau bahkan mewariskan pada keturunannya.
Kebanyakaan mereka terlibat Giving Pledge inisiatif Bill Gates dan Warren Buffet. Gerakan ini mendorong para biliuner untuk mendonasikan setengah dari hartanya untuk amal.
Berikut beberapa biliuner dimaksud, seperti diungkap situs Business Insider, kemarin.
CEO Tesla Elon Musk
Musk punya tanggungan lima anak dari pernikahan pertama. Uniknya, kembar dua dan tiga. Di sisi lain, pemilik perusahaan penghasil kendaraan listrik itu telah mendonasikan sebagian besar kekayaannya senilai USD 12,9 miliar untuk pengembangan energi terbarukan, edukasi sains dan teknik, dan kesehatan anak.
Pasca meneken dokumen the Giving Pledge pada 2012, Musk komitmen mendonasikan mayoritas kekayaannya untuk amal. Dia mengklaim hanya menerima USD 1 per tahun dari Tesla.
Pendiri AOL Steve Case
Dia memanfaatkan kekayaannya untuk mengembangkan teknologi lewat Case Foundation. Yayasan didirikannya sejak 1997 itu fokus menggunakan teknologi untuk membuat aktivitas filantropi kian efektif.
Case juga membangun Revolution. firma investasi untuk perusahaan startups di luar Silicon Valley. Dia juga termasuk biliuner yang menekan dokumen Giving Pledge.
"Kami memiliki pandagangan bahwa siapa banyak diberi, banyak diharapkan. Kami sadar telah diberikan platform unik dan kesempatan, makanya kami komitmen melakukan terbaik semampu kami," tulis Case dan istrinya, Jane. "Kami tak meyakini kekayaan kami bukan milik kami. Kami berupaya menjadi pelayan bertanggung jawab atas harta ini."
CEO Salesforce Marc Benioff
Marc, belum lama ini, meluncurkan kampanye bertajuk San Francisco Gives (SF Gives). Gerakan ini menantang perusahaan teknologi untuk mengumpulkan USD 10 juta untuk program nonprofit di San francisco dalam 60 hari.
Dia mendorong perusahaan lain untuk mengikuti model 1/1/1 yang dikembangkannya. Yaitu, mendonasikan satu persen ekuitas, satu persen waktu karyawan, dan satu persen penghasilannya untuk kegiatan filantropis.
Marc dan sang istri, Lynne, telah menyumbangkan sekitar USD 200 juta untuk rumah sakit anak di University of California, San Francisco.
Pendiri Microsoft Bill Gates
Gates telah memutuskan hanya akan mewarisi ketiga anaknya sedikit dari total kekayaan yang dimiliki, senilai USD 84,9 miliar. Masing-masing anak bakal diberi sekitar USD 10 juta.
"Saya berpikir memberikan anak uang dalam jumlah banyak tidak akan menguntungkan mereka," katanya.
Dia bersama istrinya mendirikan yayasan Bill and Melinda Gates pada 1994. Saat ini aset dimiliki mencapai USD 38 miliar.
(mdk/idr)