Deretan perusahaan pelaku PHK Massal, hingga 30.000 karyawan
Perlambatan ekonomi global jadi penyebab adanya PHK massal ini.
Perlambatan ekonomi mulai mengguncang dunia. Banyak yang terkena imbas dari perlambatan ekonomi ini.
Mulai dari nilai tukar mata uang hingga beban produksi mengalami guncangan. Bahkan, banyak perusahaan multinasional di Indonesia yang mengurangi biaya produksi dengan cara memberhentikan para pegawainya.
-
Apa tugas utama PPK? Tugas utama PPK adalah mengatur dan mengawasi proses pemilihan di tingkat kecamatan. PPK bertanggung jawab untuk melakukan pemutakhiran data pemilih, melakukan pendataan pemilih, menetapkan atau membuat daftar pemilih tetap, serta mengatur tempat dan waktu pelaksanaan pemilihan.
-
Apa saja jenis PPKS yang ditemukan di Jakarta? Contoh PPKS yang dijangkau adalah manusia gerobak, manusia silver, pengemis, dan badut.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang dikerjasamakan oleh PKBH FH UMY dan PTUN Yogyakarta? Penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKBH FH UMY) dengan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta tentang Pemberian Layanan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang memberikan tugas dan wewenang tambahan kepada PPK? Selain itu, PPK juga memiliki wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Bukan hanya di Indonesia, pengurangan massal pun terjadi di Amerika Serikat (AS), Beberapa perusahaan dari negeri paman sam ini mengurangi pegawainya demi efisiensi dalam menghadapi lambatnya perekonomian dunia.
Sejumlah perusahaan asal AS ini yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal seperti dikutip CNN:
Hewlett Packard
Sejak dipimpin CEO Meg Whitman pada 2011, HP telah melakukan pemangkasan pegawai mencapai 85.000 orang. Jumlah tersebut termasuk 30.000 pegawai yang akan dipecat pada bulan ini.
PHK massal yang dilakukan HP ini berhubungan dengan pemecahan perusahaan itu untuk menjadi dua unit.
Yaitu HP Enterprise untuk bidang komputasi dan keamanan sistem. Lalu, HP Inc yang akan ditugaskan untuk menjual perangkat unit komputer.
Schlumberger
Anjloknya harga minyak dunia membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini ikut melakukan pemecatan massal.Â
Schlumberger memutuskan untuk memecat 20.000 pekerja karena tertekan biaya produksi energi. pemecatan massal yang dilakukan perusahaan ini dibagi dua tahap dalam empat bulan.
Sekarang jumlah pegawai Schlumberger 15 persen lebih sedikit dari jumlah di pertengahan 2014, saat harga minyak dunia masih di atas USD 100 per barel.
Baker Hughes
Perusahaan jasa konstruksi minyak dan gas ini bakal melakukan pemecatan terhadap 13.000 pekerja. Hal itu dilakukan dalan tiga tahapan.
Pemecatan itu didorong akibat anjloknya harga minyak dunia di bawah USD 50 per barel. Bahkan, perusahaan ini berencana untuk merger dengan Halliburton dengan nilai USD 35 miliar atau setara Rp 512,8 triliun.
Perusahaan jasa ini paling agresif dalam memecat para pegawainya. Bahkan, Baker Hughes telah melakukan pengurangan pekerja mencapai 86.000 orang sejak penurunan harga minyak di 2014.Â
Halliburton
Perusahaan jasa konstruksi minyak dan gas ini telah melakukan pengurangan pegawai hampir 12.000 orang. Sama seperti Schlumberger dan Baker Hughes, pemecatan pegawai perusahaan jasa asal Amerika Serikat ini disebabkan turunnya harga minyak dunia.
PHK massal ini karena penurunan permintaan rig yang tajam di AS.Â
Caterpillar
Perlambatan ekonomi di China dan anjloknya harga minyak dunia menjadi penyebab Caterpillar memangkas jumlah pegawainya.
Perusahaan alat berat ini berencana mengurangi pegawai mencapai 10.000 hingga 2018.
Tahun ini, Caterpillar diperkirakan melakukan pengurangan pegawai yang mencapai 5.000 pekerja. Dengan begitu, perusahaan ini akan mampu menghemat USD 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun per tahun.
Sebanyak 10 persen omzet Caterpillar berasal dari China. Perusahaan eksplorasi tambang dan minyak juga membeli banyak alat berat dari perusahaan ini.
(mdk/bim)