Deretan Upaya Indonesia Kejar Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus di angka 6 persen hingga 2024 mendatang. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pemerintah akan gencar dalam menggenjot investasi.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus di angka 6 persen hingga 2024 mendatang. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, pemerintah akan gencar dalam menggenjot investasi.
"Bapak Presiden mempunyai aspirasi pertumbuhan 6 persen di periode 2020 sampai 2024. Jadi 6 persen itu adalah tentunya menjadi target dari pemerintah, dan ini akibatnya adalah tingkat investasi harus bertambah," kata Menko Airlangga di Jakarta, Selasa (28/1).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
Berbagai kebijakan tengah dilakukan pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen. Mulai dari penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.
"Kalau kita bisa sebut Jokowinomic itu yang pertama adalah financial easing (kebijakan moneter) dari BI yang selama ini sudah menurunkan 7 kali tingkat suku bunga. Jadi dari sisi monetary policy sudah baik dengan tingkat bunga yang rendah," jelasnya.
Di samping itu, pemerintah juga telah memberikan berbagai macam jenis insentif kepada pelaku usaha. Mulai dalam bentuk super deduction tax dan juga tax holiday. Upaya-upaya tersebut diberikan untuk mendapatkan nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri.
"Kemudian yang satu adalah structural reform. Nah structural reform itu yang nanti akan didorong dengan yang namanya omnibus law," katanya.
Penyusunan Omnibus Law ini akan terbagi menjadi dua. Pertama yakni menyangkut dengan perpajakan dan kedua ialah Cipta Lapangan Kerja. Keduanya dinilai akan sama-sama memberikan manfaat lebih terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menko Airlangga Ungkap Alasan Mengapa Indonesia Untung Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen sudah cukup positif. Menurutnya, capaian ini menjadi patokan bagi pertumbuhan negara-negara di Asia Tenggara.
"ASEAN itu tergantung Indonesia. Indonesia sangat positif 5 persen (pertumbuhan ekonomi) dalam 10-15 tahun, Indonesia di ASEAN jadi kunci," kata dia dalam acara di Jakarta, Selasa (28/1).
Menko Airlangga mengatakan, dengan pertumbuhan di kisaran 5 persen, Indonesia tidak mengalami gejolak yang terlalu parah dari ketegangan ekonomi dunia. Sehingga, kondisi tersebut membuat Indonesia sedikit mendominasi pertumbuhannya di negara-negara ASEAN.
"Indonesia dalam tanda petik baik maka tidak terjadi gejolak. Harusnya Indonesia galak sedikit, ceritanya akan beda (pertumbuhan ekonomi-nya)," kata dia.
(mdk/bim)