Di Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN, Sektor Ekonomi Jadi Pembahasan Krusial
Tingkat perdagangan ASEAN dengan negara mitra tumbuh signifikan, mencapai 34% dalam dekade terakhir. Sementara, nilai investasi asing pada 2021 capai USD179 M.
Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) and ASEAN Mayors Forum (AMF) 2023 resmi digelar di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat hari ini, Selasa (1/8).
Di Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN, Sektor Ekonomi Jadi Pembahasan Krusial
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, sektor ekonomi menjadi salah satu persoalan krusial yang dibahas pada pertemuan para gubernur dan wali kota negara-negara Asia Tenggara.
"Sektor ekonomi (paling krusial), kemudian sektor pemerintahannya juga," kata Joko Joko dalam konferensi pers rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayors Forum (AMF) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
- Ekonom: Kenaikan Gaji PNS Lebih Tinggi dari Pertumbuhan Ekonomi, Bisa Picu Kesenjangan Sosial
- Ganjar Terapkan Ekonomi Sirkular, Investasi Ratusan Triliun Masuk ke Jateng dalam 10 Tahun
- Ditopang Daya Beli & Investasi, Ekonomi RI Diprediksi Capai 5,1 Persen di Kuartal II-2023
- Ketidakpastian Masih tinggi, Ekonomi Global Diyakini Bisa Tumbuh 2,7 Persen di 2023
Total ada 5 isu prioritas yang akan dibahas pada forum MGMAC-AMF 2023 di Jakarta, meliputi pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi digital, kota berketahanan dan aksi iklim, lokalisasi tujuan pembangunan berkelanjutan, dan mobilitas berkelanjutan.
Menurut dia, dari lima isu tersebut baru tiga di antaranya yang baru disampaikan dalam forum. Adapun MGMAC bakal dilangsungkan hingga 2 Agustus 2023.
"Ada 5 tujuan pertemuan ini, tapi kita ringkas menjadi 3 yang pertama tadi masalah pertumbuhan ekonomi. Kita tahu pertumbuhan ekonomi Jakarta juga sudah bagus selepas masa pandemi kemarin ya," ucap Joko. "Kemudian yang kedua masalah transformasi digital yang ini sedang kita lakukan terus menerus kita bangun supaya semuanya serba digital gitu, dan ketiga soal pembangunan berkelanjutan," sambung dia.
Perekonomian Indonesia di tahun 2022 mampu tumbuh solid di angka 5,3% (yoy) dan ditargetkan akan mampu tumbuh mencapai 5,3% pada 2023.
Perekonomian global sendiri pada tahun 2023 ini diperkirakan masih akan menghadapi sejumlah tantangan seperti tensi geopolitik, inflasi global, tingkat suku bunga yang tinggi, hingga risiko pengetatan likuiditas.
Indonesia juga kembali dipercaya memegang Keketuaan ASEAN pada tahun 2023 ini dan sekaligus menjadi peluang Indonesia untuk menavigasi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN. "Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai USD3.36 triliun pada 2021, sehingga menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia. Hal ini didukung pula dengan jumlah populasi di kawasan ASEAN yang mencapai lebih dari 650 juta jiwa," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Tingkat perdagangan ASEAN dengan negara-negara mitra juga bertumbuh signifikan, mencapai 34% dalam dekade terakhir. Sementara itu, nilai investasi asing yang masuk ke ASEAN pada 2021 mencapai USD179 miliar dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor keuangan dan asuransi yakni sebesar 32%. Dari sisi inflasi, mayoritas negara ASEAN juga berada di bawah level inflasi global pada tahun 2022. Reporter: Wilda Nelfira Sumber: Liputan6.com