![Ingin Bersaing dengan Negara ASEAN, Jokowi Minta Biaya Produksi Gas Bumi Dievaluasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/31/1690800184609-9keqn.png)
![Ingin Bersaing dengan Negara ASEAN, Jokowi Minta Biaya Produksi Gas Bumi Dievaluasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/7/31/1690800184609-9keqn.png)
Evaluasi dilakukan agar harga jual gas bumi dalam negeri ke industri menjadi kompetitif, terutama dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
"Kita diminta mengevaluasi kembali. Nanti ada tim antar kementerian untuk mengevaluasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bisa memproduksikan gas bumi tersebut sehingga kita bisa memastikan bahwa gas tersebut bisa betul-betul, sesuai dengan biaya yang dikeluarkannya," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif setelah mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan melansir Antara di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Terlebih, produksi minyak gas bumi Indonesia juga diekspor ke mancanegara.
Liputan6.com
Pada prinsipnya, Indonesia tetap memprioritaskan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri.
Namun pemerintah juga tidak akan melarang ekspor gas bumi karena hasil produksi gas bumi yang berlebih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Jadi seluruh produksi gas kita itu 67 persen udah dipakai dalam negeri. Sisanya terserap ini lah yang kita lakukan penjualan komersil antara lain diekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa," ujarnya.
Indonesia merupakan salah satu produsen gas bumi dunia, dengan potensi gas bumi yang besar dengan cadangan terbukti tahun 2021 sekitar 41,62 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/ TCF) dan cadangan potensial 18,99 TCF. Berdasarkan Neraca Gas Indonesia 2022-2030, produksi gas bumi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dalam 10 tahun ke depan, diperkirakan akan mengalami surplus gas hingga 1.715 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Reporter: Nurmayanti Sumber: Liputan6.com
Dua proyek migas raksasa ini bakal jadi pemasok penting produk gas alam cair ke sektor industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSanksi akan dikenakan kepada industri yang tidak menaati aturan pengendalian emisi gas sehingga menyebabkan penurunan kualitas udara di daerah sekitarnya.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping
Baca SelengkapnyaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan Pertamax (RON 92) untuk dijadikan BBM bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPasar karbon menjadi upaya negara-negara di dunia untuk menuju energi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau SMK Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7). Jokowi berharap keahlian siswa dipersiapkan agar sesuai kebutuhan industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca Selengkapnya