Diminati Pengusaha Asal Malaysia, Pabrik Minyak Makan Merah Diyakini Tak Bakal Merugi
Mengenai manfaat ekonomi, Teten menyatakan bahwa minyak makan merah ini dapat menjadi langkah maju bagi para petani sawit.
Pabrik ini sudah terintegrasi dari perkebunan, produksi (pabrik), hingga beredar di pasaran dengan mendapatkan izin edar.
Diminati Pengusaha Asal Malaysia, Pabrik Minyak Makan Merah Diyakini Tak Bakal Merugi
Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM), Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak akan merugi. Sebab, pabrik ini sudah terintegrasi dari perkebunan, produksi (pabrik), hingga beredar di pasaran dengan mendapatkan izin edar.
Menurut Teten, banyak pengusaha, termasuk dari Malaysia telah menunjukkan minat terhadap produk minyak makan merah ini. Pemerintah telah menetapkan bahwa pabrik minyak makan merah hanya boleh dimiliki oleh koperasi, bukan oleh usaha besar, untuk memastikan manajemen yang profesional.
"Jangan takut tidak laku, karena sudah banyak pengusaha yang mendengar tentang minyak makan merah ini. Di antaranya, pengusaha asal Malaysia. Oleh karena itu, penting bagi koperasi untuk mengelola pabrik secara profesional," kata Teten dalam keterangannya, Sabtu (13/7)
Dia menekankan pentingnya memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola pabrik. Pihaknya akan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi koperasi agar mampu mengelola pabrik secara profesional.
"Kalau ada pengurus yang memiliki kemampuan profesional, silakan. Kalau tidak ada, rekrut dari luar," imbuh dia.
merdeka.com
Mengenai manfaat ekonomi, Teten menyatakan bahwa minyak makan merah ini dapat menjadi langkah maju bagi para petani sawit.
Tingkat kehidupan petani akan lebih meningkat lagi jika sudah mampu mengolah menjadi produk hilir. Hal itu ditandasi selama ini kehidupan para petani sawit sudah cukup baik dari hasil penjualan tandan buah segar (TBS)
"Dengan mengolah TBS menjadi produk hilir, kita bisa meningkatkan tingkat kehidupan petani," jelasnya.
Oleh karena itu Teten optimistis pembangunan pabrik minyak makan merah di Pelalawan ini bakal rampung tak lebih dari empat bulan saja.
"Pembiayaannya bakal didukung dana bergulir dari LPDB KUMKM. Saya yakin ini tidak akan macet, karena pasti produknya kompetitif, dan kita bikin ini secara terintegrasi, dari kebun sampai pasarnya," katanya.
Dari sisi kesehatan, Menteri Teten menegaskan, minyak makan merah memiliki kandungan vitamin E dan A yang tinggi, sehingga nilai gizinya sangat baik untuk pengentasan stunting. "Sudah teruji sehat dan khasiatnya.
Lebih lanjut, harapannya bahwa nanti pabrik minyak makan merah milik koperasi ini menjadi sarana petani sawit untuk naik kelas. "Jangan jadi petani terus, tapi harus sudah menjadi industriawan," tandas Teten.
merdeka.com